Konsumen.WahanaNews.co | Pengamat Energi sekaligus Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan harga Pertamax akan naik minimal sesuai harga keekonomiannya.
Harga Pertamax diprediksi naik menjadi Rp16 ribu per liter jika harga BBM bersubsidi, yaitu Pertalite dan Solar, naik dalam waktu dekat ini.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Jika harga Pertamax tidak naik, maka mayoritas masyarakat yang biasa mengonsumsi Pertalite berpotensi beralih ke Pertamax. Hal itu akan membuat keuangan PT Pertamina (Persero) boncos.
"Ketika ada penyesuaian harga Pertalite masyarakat banting ke Pertamax, nanti beban Pertamina juga, pusing kerugian. Jadi win-win solusi antara pemerintah dan Pertamina," imbuh Mamit mengutip CNNIndonesia.com, Senin (29/8).
Saat ini, harga Pertamax masih ditahan di level Rp 12.500 sampai Rp 13 ribu per liter. Sementara, harga BBM setara Pertamax di SPBU 'tetangga' sudah lebih dari Rp 17 ribu per liter.
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
Meski berpotensi naik, Mamit mengingatkan kepada Pertamina bahwa harga Pertamax harus turun jika harga minyak mentah dunia melandai. Kebijakan ini dimaksudkan agar memberikan rasa adil kepada masyarakat.
"Tapi harus konsisten, kalau pun memang saat evaluasi bulan depan harga minyak turun, harga Pertamax juga harus disesuaikan lagi dengan tingkat keekonomian," jelas Mamit.
Senada, Pengamat Energi dari Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan Pertamina memang harus menjual Pertamax sesuai harga keekonomian.