Konsumen.WahanaNews.co | Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan ada beberapa pertimbangan dilakukan sebelum menetapkan wilayah untuk di uji coba. Salah satunya, kesiapan infrastruktur hingga kebocoran BBM subsidi.
PT Pertamina (Persero) mengungkapkan alasan pelanggan bahan bakar minyak (BBM) pertalite dan solar di Jabodetabek belum wajib mendaftar di website maupun aplikasi MyPertamina.
Baca Juga:
680 Liter Pertalite Diamankan, Sat Reskrim Polres Subulussalam Tangkap Seorang Pria Diduga Lakukan Penyalahgunaan BBM
"Penerapan uji coba bertahap. Tentunya, ada pertimbangan wilayah. Kesiapan daerah, infrastrukturnya, apakah daerah tersebut banyak kebocoran dekat pertambangan ataupun industri industri ada beberapa pertimbangan. Nanti kita lihat lagi perkembangannya," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (30/6) lalu.
Sebelumnya, Pertamina resmi mewajibkan pengguna BBM pertalite dan solar melakukan pendaftaran di website subsiditepat.mypertamina.id atau aplikasi MyPertamina mulai 1 Juli 2022.
Adapun uji coba dilakukan di 11 kota/kabupaten yang tersebar di lima provinsi, antara lain Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal
Syarat pendaftarannya adalah melengkapi data:
-Nomor Induk Kependudukan
-Nomor telepon
-Data kendaraan seperti nomor polisi, kapasitas mesin (cc)
-Foto kendaraannya.
Irto menekankan nantinya data yang dikumpulkan oleh pelanggan akan disaring manakah yang berhak dan tidak menikmati subsidi BBM. Jika pelanggan berhak, maka akan mendapatkan QR Code.
"Ketika kita mencocokkan data itu, kalau sudah sesuai. User tadi tergolong sebagai masyarakat terdaftar untuk dapat BBM Subsidi akan menerima QR Code," terang dia.
Proses uji coba pendaftaran dijadwalkan berlangsung selama dua pekan. Setelah itu prosesnya akan dikaji untuk proses kebijakan selanjutnya.
"Kita coba dua pekan buat pendaftaran sambil penerapan di lapangan dan tingkat antusias masyarakat yang daftar. Ini mendukung ketepatan sasaran. Sampai sebulan nanti baru di review," pungkasnya. [tum]