Forwamki.id | Sesuai dengan tema Presidensi GG20 2022 yaitu Recover Together, Recover Stronger Bank Indonesia (BI) menyebut pembayaran digital merupakan upaya penting untuk pemulihan ekonomi.
Ada beberapa inisiatif yang ditempuh BI untuk mendorong pemulihan ini. Mulai dari aksi kolektif, kolaboratif dan inklusi di antara negara maju dan berkembang.
Baca Juga:
Menko Airlangga: Kebijakan Ekonomi Transformatif Akan Capai Pertumbuhan Ekonomi yang Tinggi dan Inklusif
Berikut fakta-fakta yang harus kamu tahu seperti dilansir detikcom:
Ada Tiga Inisiatif
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bank sentral saat ini memiliki inisiatif untuk kolektif, kolaboratif dan inklusif di antara negara maju dan berkembang.
Baca Juga:
Rusia: Presidensi Indonesia Sukses Jaga G20 Tanpa Politisasi
Perry mengungkapkan percepatan konsolidasi industri sistem pembayaran yang terdiri atas perbankan maupun fintech.
Lalu pengembangan infrastruktur sistem pembayaran yang terintegrasi, mendukung interoperabilitas dan interkoneksi, dengan inisiatif berupa Standar Open API Pembayaran (SNAP), ekspansi 15 juta pengguna QRIS dan BI-FAST.
Pembayaran Antar Negara
Perry mengatakan, selanjutnya adalah sinergi dan koordinasi yang mencakup elektronifikasi, integrasi transformasi, serta digitalisasi UMKM. Perry menjelaskan kunci utama yakni keseimbangan antara inovasi dan mitigasi risiko, serta bersama-sama menuju pembayaran mancanegara.
"Dalam kondisi saat ini, kolaborasi dan aksi bersama antara negara berkembang dan negara maju kian penting sejalan dengan tujuan dari G20. Di sisi domestik, berbagai strategi akan efektif apabila seluruh pemangku kepentingan bekerja sama melalui pendekatan yang inovatif dan kolaboratif," kata dia dalam keterangannya.
Pembayaran Digital Untuk Wisatawan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyampaikan bahwa pembayaran digital dapat mendukung setiap dimensi pariwisata yaitu Cleanliness, Health, Safety, and Evironment (CHSE) yang mendorong jumlah dan transaksi wisatawan.
Di samping itu, pendalaman inisiatif pembayaran digital yang dilakukan Bank Indonesia diyakini dapat mengakselerasi sektor pemerintah maupun bisnis.
Sementara di sektor transportasi, ekspansi konektivitas jalan tol menjadi prospek positif bagi industri pembayaran digital. Adapun dari sisi perbankan, pembayaran digital secara signifikan telah mendorong tingkat transaksi nasabah di seluruh daerah. [JP]