Forwamki.id | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia diyakini akan mampu mempercepat pemulihan ekonomi nasional pascapandemi.
Menparekraf Sandiaga saat kegaiatan Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Jumat (25/3/2022) mengatakan, sesuai arahan Presiden Jokowi kepada para menteri, BUMN dan kepala daerah, Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia merupakan agenda koordinasi dan penyamaan persepsi tentang percepatan belanja pemerintah sebagai salah satu strategi percepatan pemulihan ekonomi melalui penggunaan produk dalam negeri yang diproduksi oleh UMKM.
Baca Juga:
UKM Pangan Award 2024: Produk Nasi Jagung Instan Loyangku Wariskan Budaya Konsumsi Nasi Jagung
"Jadi ada keberpihakan sebagai agenda nasional pemulihan ekonomi secara garis besar. sesuai arahan Presiden, penentu-penentu kebijakan di daerah dan pusat harus mulai betul-betul berpihak pada produk-produk dalam negeri," ujarnya.
Kedua, kata Menparekraf, penyamaan persepsi tentang bagaimana pelaksanaan barang jasa pemerintah yang sudah disederhanakan dan berpihak kepada UMKM. Ketiga koordinasi dengan K/L hingga pemerintah daerah dalam rangka pengadaan barang jasa pemerintah untuk mendorong peningkatan kapasitas UMKM.
Terakhir, ini adalah bagian dari sosialisasi program yang dilaksanakan dalam rangka peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
Baca Juga:
Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin Dorong Kesiapan Skala Produksi Ekonomi Kreatif
"Ini langkah strategis yang dilakukan Bapak Presiden dan diharapkan ada aksi nyata yang dilakukan para menteri, kepala badan, kepala daerah, dalam menjalankan arahan tersebut, jadi sudah harus gerak cepat meningkatkan pengadaan barang dan jasa untuk produk dalam negeri, juga optimalisasi Bangga Buatan Indonesia," katanya.
Kedepan, kata Menparekraf, Indonesia harus mampu bukan hanya mencintai produk-produk dalam negeri tapi juga membeli produk buatan Indonesia, dan tidak ada lagi ego sektoral sehingga meningkatkan pembelian produk-produk lokal.
"Program ini berorientasi pada pemulihan ekonomi, apalagi kita sudah dua tahun pandemi, kita ingin bangkit, kita ingin membuka peluang usaha bagi para pelaku UMKM dan tercipta lapangan kerja, beragam ide inovatif ini atas arahan dari Presiden untuk menata kebangkitan kita dengan tata kelola dengan ekonomi baru. Bangsa yang besar itu harus mampu menghasilkan karya-karya besar," ujarnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan, pengadaan barang dan jasa di pemerintah pusat mencapai Rp526 triliun, kemudian pemda mencapai Rp535 triliun, dan BUMN sebesar Rp420 triliun, dengan mengalokasikan 40 persen anggaran barang dan jasa ke produk lokal, maka akan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 2 persen dan menciptakan 2 juta lapangan kerja.
Kalau anggaran pengadaan barang dan jasa itu digunakan, paling tidak 40 persen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan membeli barang-barang buatan Indonesia, maka pemerintah dan pemda bisa berkontribusi 2 persen untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
“BUMN (kontribusi) 0,4 persen. (Pemerintah Pusat dan Pemda) 1,5-1,7 persen. Nilai ini kan total 2 persen lebih. Tidak usah cari ke mana-mana, tidak usah cari investor. Kita diam saja, tetapi konsisten beli barang yang diproduksi pabrik-pabrik, industri-industri, UKM-UKM kita," kata Kepala Negara. [JP]