Forwamki.id | Pertamina memegang komitmen pemenuhan target net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon Nasional dan memberikan kontribusi nyata pada program Pemerintah tersebut melalui percepatan transisi energi yang mencakup berbagai inisiatif dekarbonisasi dan pengembangan bisnis baru, baik secara mandiri maupun melalui kerja sama dengan pihak lain.
Komitmen NZE Pertamina diwujudkan dengan pengembangan dan penyusunan Peta Jalan NZE Pertamina yang mencakup strategi dekarbonisasi dan pengembangan bisnis baru berbasis clean and green energy.
Baca Juga:
Pimpin Delegasi Indonesia di COP29, Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau EUR 1,2 Miliar untuk Sektor Kelistrikan
Pelaksanaan Peta Jalan NZE Pertamina didukung oleh carbon accounting dan reporting yang akurat sesuai dengan standard global, implementasi Internal Carbon Pricing dan Carbon Trading, pembentukan dedicated sustainability organization, penguatan fundamental capabilities serta penyelarasan dengan stakeholder terkait.
Peta Jalan NZE Pertamina disusun untuk menjadi salah satu acuan dan kerangka kerja yang dapat digunakan oleh stakeholder untuk melihat komitmen Pertamina dalam mencapai target NZE serta memenuhi aspek Environment, Social, & Governance (ESG) Perusahaan.
Peta Jalan NZE Pertamina akan memuat antara lain rencana strategis jangka panjang perusahaan yang diselaraskan dengan aspirasi dekarbonisasi dan clean & green energy business Pertamina serta target NZE dari Pemerintah, yaitu 2060 atau lebih cepat.
Baca Juga:
Pengembangan Transmisi Listrik Jadi Kunci Pacu Transisi Energi dan Pertumbuhan Industri
Hal ini juga merupakan penegasan komitmen Pertamina guna mendukung komitmen Indonesia sebagai bagian dari komunitas global dalam aksi mitigasi perubahan iklim.
Dalam kerangka tersebut, Pertamina melakukan penandatanganan komitmen oleh Direktur Utama bersama jajaran Direktur Utama Sub Holding Pertamina.
Komitmen ini mencakup aspek strategi serta pathway yang akan dijalankan, serta segala aspek yang mendukung untuk memperkuat pencapaian target NZE dan keberlangsungannya.
Pertamina telah menyiapkan perencanaan dan langkah-langkah yang selaras dengan semua aspek dan area bisnis perusahaan dari hulu ke hilir yang menjamin terpenuhinya misi perusahaan sebagai penyedia energi utama untuk melayani seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik umum, industri maupun pemerintah.
“Kita sudah sama-sama saksikan komitmen yang sudah ditandatangani. Kita menetapkan roadmap net zero emission sebagai dukungan kita kepada Nationally Determined Contribution Indonesia yang baru saja direvisi dan Pemerintah telah menetapkan target yang lebih ambisius jadi kita ikuti,” ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Nicke menambahkan, upaya dekarbonisasi dalam rangka implementasi roadmap NZE diwujudkan dalam beberapa inisiatif strategis berupa upaya efisiensi energi, loss reduction, elektrifikasi dan penggunaan low-carbon fuel maupun green-power generation serta optimalisasi carbon capture and storage di semua lini bisnis perusahaan.
“Indonesia punya potensi untuk karbon capture storage besar sekali. Di asia itu hanya di Indonesia dan Malaysia yang punya. Indonesia banyaknya onshore, Malaysia banyaknya di Offshore. Jadi secara competitive advantage kita punya, oleh karena itu, ini adalah our new oil and gas bussines carbon capture,” imbuh Nicke.
Selain itu, sebagai upaya untuk mengakselerasi implementasi dalam rangka mendukung pemenuhan target penurunan emisi di internal Pertamina dan nasional, Pertamina juga berperan aktif dalam mengembangkan carbon market ecosystem melalui pelaksanaan pilot carbon trading di internal Pertamina.
Pertamina juga turut berkontribusi dalam pengembangan sinergi pengembangan ekonomi karbon antar BUMN. Untuk implementasi nyata dalam mendukung inisiatif dekarbonisasi, kerja sama juga dilakukan dengan berbagai pihak lainnya, di antaranya Bursa Efek Indonesia terkait Pengembangan Perdagangan Bisnis Karbon, Krakatau Steel dan TEPCO terkait dengan Pengembangan Green Hydrogen, Chiyoda terkait dengan inisiatif CCUS dan lainnya.
“Kita harus menyiapkan masa depan Pertamina dari sekarang karena apa yang kita lakukan semuanya tidak bisa flat begitu saja. Jadi semua rencana harus kita desain untuk masa depan,” tandas Nicke. [JP]