Forwamki.id | BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, atau Mining Industry Indonesia, yang beranggotakan PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk melakukan ujicoba penggunaan aplikasi digital data capturing dengan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan machine learing untuk kegiatan eksplorasi bernama Geologging.
Inisiasi bersama PT ANTAM Tbk (ANTAM) ini merupakan salah satu komitmen Grup MIND ID dalam mendorong smart mining untuk mengoptimalkan proses bisnis dan operasional Perusahaan.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso mengatakan, teknologi AI diharapkan akan meningkatkan efektivitas eksplorasi di Anggota MIND ID.
Perusahaan terus mendorong terciptanya inovasi di setiap kegiatan operasional untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya dan cadangan mineral Grup MIND ID.
Ujicoba aplikasi Geologging dilakukan di kegiatan eksplorasi ANTAM, Unit Bisnis Pertambangan Emas di Jawa Barat. Geologging dapat mempercepat dan mengkalkulasi sampel batuan hasil pemboran (core) seperti Rock Quality Designation RQD), Core Recovery, dan lainnya.
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
Geologging memiliki tiga fitur yakni Safety Inspection, Proses Pengeboran dan Foto Core yang dilengkapi dengan AI. MIND ID berharap aplikasi Geologging menjadi problem solver untuk efisiensi dan optimalisasi aktivitas eksplorasi di Anggota MIND ID.
Implementasi ujicoba program yang dilakukan di wilayah operasi ANTAM ini berfokus pada tiga hal yakni: (i) Penyesuaian field dalam aplikasi Geologging sesuai dengan kebutuhan dari petugas di lapangan; (ii) Kolaborasi fitur AI pada Geologging dengan aplikasi digital yang saat ini telah ada yakni “Rinda Emas” (aplikasi digital logging ANTAM); dan (iii) Uji coba secara langsung. Trial and error diperlukan mengingat penggunaan AI pada Core Logging atau di proses bisnis eksplorasi masih sangat minim.
Aplikasi Rinda Emas ANTAM dikembangkan dari latar belakang adanya risiko kesalahan pencatatan data (typo error), minimnya teknologi untuk mendukung efisiensi di dunia eksplorasi serta kurangnya optimalisasi dalam pengambilan data pada kegiatan eksplorasi secara digital.