Forwamki.id | Intel tak mau ketinggalan ikut bermain di ranah blockchain dengan merilis chip yang didesain untuk menambang mata uang kripto, termasuk Bitcoin.
Chip yang disebut Intel sebagai "blockchain accelerator" ini bakal mulai dikapalkan pada tahun 2022 ini, dan Intel berfokus pada keberlanjutan. Mereka pun berencana mengembangkan chip yang dalam skala tertentu efisien konsumsi dayanya.
Baca Juga:
Tetap Tajir Meski Sedang Perang, Israel Hibahkan Rp 50 Triliun ke Intel
Sejauh ini sudah ada dua perusahaan yang memesan teknologi Intel ini, yaitu perusahaan penambang Bitcoin bernama Griid dan Block, perusahaan fintech besutan Jack Dorsey yang sebelumnya bernama Square.
"Kami mengharapkan inovasi sirkuit kami akan menghadirkan sebuah akselerator blockchain yang punya performa per watt 1000x lebih baik ketimbang menggunakan GPU mainstream untuk penambangan berbasis SHA-256," ujar Raja Koduri, Senior Vice President Intel.
SHA-256 ini adalah algoritma yang dipakai oleh Bitcoin dan beberapa mata uang kripto lainnya, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Senin (14/2/2022).
Baca Juga:
Dikenal Sering Tangkap Kelompok Bersenjata, 2 Intel Pakistan Ditembak Mati di Pinggir Jalan
Informasi lebih lanjut mengenai chip penambang Bitcoin ini akan disebar Intel di International Solid State Circuits Conference (ISCC), yang digelar pada 20 Februari mendatang.
Intel dijadwalkan akan memberikan presentasi pada 23 Februari di ISCC, dengan presentasi berjudul "Bonanza Mine: An Ultra Low-Voltage Energy-Efficient Bitcoin Mining ASIC. ASIC adalah singkatan dari application-specific integrated circuits, yaitu sebuah chip yang didesain khusus untuk satu keperluan, dalam hal ini adalah menambang mata uang kripto.
Sejauh ini, penambangan kripto setidaknya punya satu masalah besar. Yaitu dampak penambangan kripto ke lingkungan, karena konsumsi dayanya yang besar. Ditambah lagi, tambang kripto besar biasanya mendapat listrik dari pembangkit listrik berbahan batu bara dan gas alam, yang ditakutkan akan merusak lingkungan.