Forwamki.id | PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatatkan pendapatan sebesar US$ 3,06 miliar pada 2021 atau setara Rp 43,7 triliun (kurs Rp 14.300). PGN mencetak laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk US$ 303,8 juta atau setara Rp 4,34 triliun.
Laba ini naik dibandingkan tahun 2020 yang di mana PGN mencatat kerugian sebesar US$ 264 juta. Sementara laba operasi PGN mencapai US$ 420,32 juta, dan EBITDA sebesar US$ 855 juta.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
"Alhamdulilah, di tahun yang masih penuh tantangan akibat pandemi Covid-19, PGN tetap berhasil melaksanakan berbagai penugasan Pemerintah dengan tetap menjaga protokol kesehatan dengan mengedepankan komitmen HSSE dan aspek safety. PGN juga berhasil menjaga kinerja positif 2021," jelas Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto dalam keterangannya, Rabu (16/3/2022).
"Pencapaian kinerja tersebut diperoleh dari kinerja volume distribusi gas periode Januari s.d Desember 2021 yang meningkat menjadi sebesar 871 BBTUD dari periode sebelumnya sebesar 828 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi selama tahun 2021 adalah sebesar 1.352 MMSCFD," tambahnya.
Selain itu, juga terdapat peningkatan untuk pengaliran gas ke pembangkit listrik melalui pemanfaatan LNG sendiri (Kontrak TUA FSRU Lampung) menjadi sebesar 29 BBTUD sehingga total gas yang disalurkan melalui skema niaga gas dan TUA adalah 900 BBTUD.
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
Selanjutnya, untuk kinerja volume lifting minyak & gas adalah sebesar 24.086 BOEPD dan perbaikan harga rata-rata ICP USD 68,8 / BBL, transportasi minyak sebesar 3.543 MBOE dan LPG sebesar 33.831 Ton.
Perseroan juga mampu meningkatkan pangsa pasar melalui penambahan jumlah pelanggan di berbagai sektor menjadi sebanyak 663.877 Pelanggan dengan cakupan jaringan pipa sepanjang 10.776 km.
Posisi keuangan konsolidasian PGN per 31 Desember 2021, tetap menunjukkan posisi keuangan yang masih baik dan kemampuan Perseroan memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang masih sangat baik. Demikian juga dari sisi Debt Service juga memperlihatkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi pembayaran bunga dan pokok pinjaman yang masih mencukupi.
Realisasi CAPEX 2021 adalah sebesar USD 308,6 Juta, yang diantaranya berasal dari pembangunan Pipa Minyak Rokan, Pipa Gresik-Semarang, WK Pangkah, WK Ketapang, serta kegiatan investasi lain yang sudah tahap eksekusi seperti Jargas, Pipa Senipah-Balikpapan, dan LNG RU IV Cilacap.
Haryo menyampaikan bahwa dalam perannya sebagai Sub Holding Gas, PGN dengan semangat energizing you, secara berkelanjutan dengan mengoptimalkan setiap peluang gas bumi melalui program gasifikasi, seperti jargas, kilang, pembangkit listrik, industri tertentu, sektor maritim dan darat yang merupakan fokus Perseroan saat ini dan ke depan.
Selain itu, Perseroan juga memiliki fokus dalam pengembangan utilisasi gas bumi yang ramah lingkungan di masa transisi energi menuju energi terbarukan.
"Kami menjalankan peran yang cukup challenging dalam rangka era transisi energi dari fosil ke EBT. Dari posisi kunci sebagai aggregator gas bumi di Indonesia, harapan kami adalah dapat mengisi masa transisi ini melalui penyediaan gas bumi sebagai energi bersih kepada masyarakat," pungkas Haryo. [JP]