Forwamki.id | Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono selaku Chair of Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) menyampaikan agar seluruh delegasi negara G20 dapat berpartisipasi aktif dalam sesi penyusunan Pernyataan Para Menteri (Ministerial Statement) G20 yang mencakup enam isu prioritas.
Sebab, pencapaian konsensus pada Ministerial Statement G20 sangat penting dalam mencari solusi untuk mengatasi tantangan ekonomi global.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Hal ini disampaikan Djatmiko saat membuka Pertemuan Ke-3 TIIWG di Nusa Dua, Badung, Bali, hari ini, Senin (19/9). Pertemuan Ke-3 TIIWG akan berlangsung selama dua hari yaitu pada 19-20 September 2022.
“Agenda utama pertemuan kita adalah sesi penyusunan Ministerial Statement G20 tentang perdagangan, investasi, dan industri. Kami berharap seluruh delegasi G20 dapat berkontribusi aktif dalam membahas enam isu prioritas untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan mengatasi tantangan ekonomi global,” ujar Djatmiko.
Ada enam isu prioritas yang akan dibahas, yaitu reformasi World Trade Organization (WTO); peran sistem perdagangan multilateral untuk memperkuat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs); respons perdagangan, investasi, dan industri terhadap pandemi dan arsitektur kesehatan global; perdagangan digital dan rantai nilai global yang berkelanjutan; investasi berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global; serta industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan melalui industri 4.0.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Djatmiko menambahkan, Presidensi G20 TIIWG akan mempertimbangkan semua pandangan dan masukan dari seluruh negara G20 secara berimbang dan fokus pada kesamaan pandangan dalam seluruh agenda prioritas.
“Kami akan memfokuskan diskusi pada isu-isu substansial yang terkait dengan enam isu prioritas dan menjaga isu-isu lain yang dapat menyebabkan kontroversi di akhir diskusi kami. Kami juga menekankan penting bagi para delegasi untuk mengemukakan alasan terkait rekomendasi perubahan substantif yang nanti akan disampaikan,” kata Djatmiko.
Sebelumnya, Djatmiko juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi dan partisipasi seluruh delegasi pada pertemuan TIIWG pertama dan kedua yang telah dilaksanakan pada Maret dan Juli lalu.