Forwamki.id | Indonesia kini diterpa lonjakan kasus Covid-19 imbas subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan sederet daftar gejala yang dialami warga RI dengan infeksi kedua subvarian tersebut, gejala apa paling dominan?
Dalam data Kemenkes RI yang diterima detikcom pada Selasa (5/7), mengacu pada manifestasi klinis per 4 Juli pasien subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, sebagian besar kasus bergejala. Sebagian besar pasien juga sudah menerima vaksin Covid-19 lebih dari dua dosis.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Disebutkan pada kasus infeksi BA.5, sebanyak 566 pasien (52,41 persen) bergejala dan 35 pasien (3,24 persen) tidak bergejala. Sedangkan pada kasus infeksi BA.4, sebanyak 53 pasien (55,18 persen) bergejala dan 1 pasien (3,31 persen) tidak bergejala.
Lebih lanjut dipaparkan, gejala paling banyak dikeluhkan pasien subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 adalah batuk. Lebih lengkapnya, berikut daftar gejala pada pasien BA.4:
- Batuk: 35 orang
- Demam: 21 orang
- Pilek: 13 orang
- Nyeri tenggorokan: 11 orang
- Sakit kepala: 4 orang
- Sesak napas: 2 orang
- Pusing: 0
- Mual/muntah: 0
- Anosmia: 0
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Sedangkan pada pasien Covid-19 dengan subvarian BA.5, berikut daftar gejala yang dilaporkan:
- Batuk: 358 orang
- Pilek: 250 orang
- Demam: 237 orang
- Nyeri tenggorokan: 143 orang
- Sakit kepala: 55 orang
- Mual/muntah: 17 orang
- Pusing: 16 orang
- Sesak napas: 7 orang
- Anosmia: 4 orang. [JP]