Forwamki.id | Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai semangat Muhammadiyah dapat menjadi solusi bangsa dalam menghadapi tantangan global.
Bekerja keras, ikhlas, dan sungguh-sungguh dalam memberikan kontribusi positif bagi permasalahan bangsa. Demikian pernyataan Mendag Zulkifli Hasan di sela acara Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (19/11).
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
“Semangat Muhammadiyah cocok diterapkan dalam menghadapi tantangan kondisi dunia saat ini yang terus berubah sangat cepat karena adanya perkembangan teknologi digital,” tegas Mendag Zulkifli Hasan.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, pengurus Muhammadiyah selalu bekerja dengan semangat, ikhlas, dan sungguh-sungguh. Etos kerja itulah yang selama ini menghidupkan Muhammadiyah yang sudah terbukti selalu dapat menyesuaikan diri dan tidak pernah lelah untuk mengabdi.
Dikatakannya, momen muktamar ini sangat tepat untuk memperkuat dakwah dan semakin fokus menebar benih-benih kebaikan. Muhammadiyah diharapkan dapat merumuskan program-program keumatan yang mengikuti perkembangan zaman.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
"Diharapkan melalui Muktamar Muhammadiyah ini akan terpilih para pimpinan Perserikatan Muhammadiyah yang dapat membawa kebaikan buat bangsa dan negara, serta menjadi teladan bagi sesama," lanjutnya.
Selain itu, Mendag Zulkifli mengungkapkan dukungannya bagi eksistensi Muhammadiyah di pentas global dengan adanya pimpinan cabang istimewa (PCIM) Muhammadiyah di banyak negara.
"Saya dengar Muhammadiyah akan membeli pusat dakwah di Madrid dimana dulu pernah menjadi pusat peradaban umat Islam. Saya gembira sekali mendengar hal ini dan akan bantu komunikasi dengan Duta Besar Spanyol agar cepat terealisasi," pungkas Mendag.
Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan 'Aisyiyah sejatinya dilaksanakan pada 2020, namun karena terhambat pandemi maka baru terlaksana pada 2022 ini. Mukatamar Muhammadiyah mengusung tema "Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta", sedangkan Mukatamar 'Aisyiyah mengusung tema "Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa".
Acara 5 tahun sekali ini menjadi ajang silaturahmi dan regenerasi, serta kolaborasi warga persyarikatan se-Indonesia, bahkan dunia. Rangkaian muktamar berlangsung pada 18-20 November 2022 dengan disemarakkan kegiatan Muktamar Talk, Muktamar Ride, Muktamar Fair, berbagai kompetisi dan lain sebagainya.
Presiden Joko Widodo membuka secara resmi Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ini. Turut hadir dalam pembukaan muktamar yaitu, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla beserta Ibu Mufidah Kalla, Ketua DPR RI Puan Maharani, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta sejumlah Menteri di Kabinet Indonesia Maju. [JP]