Forwamki.id | Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengungkapkan pemerintah memanfaatkan Presidensi G20 Indonesia untuk menggenjot perekonomian nasional.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,3-5,9% dengan sumber pertumbuhan dari sisi pengeluaran atau konsumsi di kisaran 5%.
Baca Juga:
Viral Penggerebekan Ruang Staf Khusus Mantan Menkominfo, Uang Bertumpuk
Skenario tersebut sebagaimana tertuang di dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rancangan Awal Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2023.
Menkominfo mengungkapkan hal itu sangat mungkin dicapai karena pemerintah terus memberikan dukungan melalui investasi dan pembiayaan stimulus perpajakan, mendorong daya saing investasi dan ekspor, serta peningkatan kapasitas sumberdaya manusia termasuk melalui Program Kartu Prakerja dan adopsi teknologi digital nasional.
"Pemerintah juga melakukan pembangunan infrastruktur secara masif melalui pembelanjaan infrastruktur nasional baik belanja infrastruktur fisik maupun belajar infrastruktur digital yang dilakukan juga oleh Kementerian Kominfo," ujar Menkominfo melansir detikcom, Senin (21/2/2022).
Baca Juga:
Indonesian Audit Watch (IAW) Minta BPK Lakukan Audit Menyeluruh Terhadap Kominfo Jelang Akhir Jabatan Jokowi
Johnny menjelaskan selama pandemi fokus pemerintah diarahkan untuk sektor ekonomi dan kesehatan. Menurutnya selama dua tahun terakhir, pemerintah juga mengalami tantangan besar selain pandemi, yaitu disrupsi teknologi digital.
"Bapak Presiden Joko Widodo menekankan untuk menangani kedua-duanya dalam tarikan dan hembusan nafas yang sama yaitu penanganan masalah-masalah yang terkait dengan kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.
Momentum Presidensi G20 Indonesia, menurut Johnny akan dimanfaatkan untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam memandu pemulihan dampak pandemi dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Untuk Presidensi G20 Indonesia, Pemerintah telah menetapkan tiga prioritas nasional yakni berkaitan dengan arsitektur kesehatan global yang lebih inklusif, transformasi digital khususnya digital economy, dan yang ketiga terkait dengan transisi energi," ungkapnya.
Kominfo melalui Digital Economy Working Group (DEWG) yang mengangkat tiga isu prioritas, yaitu Post Covid-19 Recovery and Connectivity, Digital Skills and Literacy, dan Cross Border Data Flow and Data Free Flow with Trust.
Menkominfo menilai bahwa sektor ekonomi digital memiliki potensi besar. Pada 2021, valuasi transaksi ekonomi digital Indonesia berdasarkan gross merchandise value (GMV) sebesar USD70 Miliar atau setara dengan kenaikan 49% dibandingkan tahun 2020.
"Sementara di tahun 2025, prognosis ukuran dari ekonomi digital indonesia diperkirakan sebesar USD146 Miliar atau tingkat compound annual growth rate sebesar 20% dibanding tahun 2021. Sedangkan di tahun 2030, diperkirakan prognosis digital economy Indonesia mencapai dua kali lipat dibandingkan dengan perkiraan tahun 2025 sebesar sekitar USD 316 miliar," pungkasnya. [JP]