Forwamki.id | Kesadaran masyarakat terhadap emisi karbon sebagai penyebab perubahan iklim kian meningkat.
Hasil riset dari Boston Consulting Group (BCG) tahun 2022 menunjukkan bahwa 77% konsumen Indonesia telah menyadari isu perubahan iklim, namun belum secara aktif melakukan perubahan gaya hidup yang rendah karbon dan lebih ramah lingkungan. Artinya, kesadaran masyarakat perlu didorong dari berbagai pemangku kepentingan baik dari sisi inovasi, infrastruktur hingga regulasi.
Baca Juga:
Fasilitasi Transportasi Dinas Karyawan, PLN Gandeng Pihak GoTo
Sebagai ekosistem digital yang dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, GoTo memiliki sederet inovasi, layanan dan fitur di ekosistem GoTo dalam memudahkan masyarakat menjalankan gaya hidup ramah lingkungan, sekaligus mewujudkan cita-cita perusahaan dalam mencapai nol emisi karbon di tahun 2030.
"Kami ingin menetapkan standar dalam mendorong kemajuan untuk Indonesia serta Asia Tenggara, dan bertanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan kami, termasuk investor, konsumen, mitra, karyawan dan regulator," ujar Chief Executive Officer GoTo, Andre Soelistyo.
Berikut inovasi-inovasi GoTo yang dapat konsumen manfaatkan dalam mengurangi jejak karbon:
Baca Juga:
Fasilitasi Transportasi Dinas Karyawan, PLN Gandeng Pihak GoTo
1. Ingin bepergian tanpa menyumbang polusi di udara? Gunakan kendaraan elektrik melalui layanan GoRide Electric!
Konsumen sudah bisa memesan layanan motor listrik, GoRide Electric, lewat aplikasi Gojek. Layanan tersebut bisa dipesan di aplikasi tanpa biaya tambahan.
GoTo memiliki rencana untuk mengubah seluruh armada pengemudi menggunakan kendaraan listrik (EV) di tahun 2030. Visi ini merupakan lanjutan dari program uji coba bersama TBS Energi Utama yang diberi nama Electrum dengan cakupan awal di Jakarta Selatan,melibatkan 500 sepeda EV dan 14 stasiun pertukaran baterai.
Selain memudahkan konsumen berkontribusi mengurangi emisi karbon di udara, kehadiran GoRide Electric juga turut memberikan manfaat untuk para mitra dalam penghematan biaya operasional dan peningkatan pesanan. Sebab berdasarkan catatan internal GoTo, terjadi kenaikan dua kali lipat pemesanan pada layanan GoRide Electric di Juni 2022.
2. Aktifkan fitur GoGreener Tree Collective pada GoCar/GoRide untuk bantu kurangi gas emisi!
Melalui fitur ini, konsumen dapat bersama-sama mengurangi jejak karbon dengan cara menanam pohon. Fitur GoGreener Tree Collective hadir untuk membantu mengimbangi emisi karbon pada layanan GoCar dan GoRide pada aplikasi Gojek.
Untuk berkontribusi terhadap program tersebut, para pengguna hanya perlu mengaktifkan GoGreener Tree Collective di aplikasi. Jika sudah, maka pengguna akan dikenakan biaya tambahan Rp1.000 untuk GoRide dan Rp2.000 untuk GoCar.
Tak hanya itu, para pengguna yang ikut program tersebut juga bisa memantau proses pertumbuhan pohon secara berkala pada dashboard yang dikirim oleh mitra startup di bidang lingkungan hidup, Jejak.in. Melalui inovasi ini GoTo telah menanam 5.000 pohon di 13 lokasi di Indonesia.
3. Ingin bepergian dengan efektif? Coba layanan GoTransit!
Inovasi GoTo lainnya yang dapat masyarakat gunakan untuk berkontribusi terhadap lingkungan adalah GoTransit di aplikasi Gojek. Layanan GoTransit dapat membantu mengurangi emisi karbon. Sebab para konsumen diajak untuk menggunakan moda transportasi publik.
GoTransit juga memudahkan pengguna menggabungkan transportasi umum dengan transportasi first mile dan last mile di Gojek. Melalui GoTransit, para pengguna bisa mengetahui moda transportasi yang paling efektif untuk mendukung mobilitas sehari-hari. Pasalnya, layanan ini mampu membantu para pengguna menentukan rute perjalanan terbaik hingga memilih jenis transportasi yang tepat dan aman.
Tujuan nol emisi karbon GoTo pun sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mengendalikan perubahan iklim dengan target mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen di 2030.
Andre meyakini dengan peran aktif pemerintah, industri, dan masyarakat sebagai konsumen, bisa membuat Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai ambisi tersebut hingga kelestarian lingkungan dapat terus terjaga.
"Kami ingin menetapkan standar dalam mendorong kemajuan untuk Indonesia serta Asia Tenggara, dan bertanggungjawab kepada seluruh pemangku kepentingan kami, termasuk investor, mitra, karyawan dan regulator," tutupnya. [JP]