Forwamki.id | PT PLN (Persero) melalui anak usaha, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) menjalin kerja sama bisnis pengelolaan pembangkit dengan Electricite Du Laos (EDL), Jumat (22/7).
Inisiasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara PJB dengan Electricite Du Laos (EDL) terkait kerja sama pengelolaan pembangkit.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Di dalam MoU tersebut terdapat kesepakatan untuk feasibility study jasa Operation & Maintenance (O&M) dan Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) pembentukan joint venture company /konsorsium untuk mengimplementasikan kolaborasi bisnis dan penyediaan teknologi pembangkitan untuk Laos dan negara sekitarnya.
Selain itu, kerja sama ini juga melingkupi berbagi pengetahuan dan pengalaman atau sharing knowledge terkait pengelolaan pembangkit tenaga listrik.
Direktur Utama PJB, Gong Matua Hasibuan menjelaskan kerja sama antara PJB dengan EDL ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan secara virtual kedua belah pihak yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar RI untuk Republik Demokratik Rakyat Laos pada 19 Oktober 2021.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Kami melihat potensi yang cukup besar untuk melakukan kerja sama yang saling menguntungkan pada bidang perbaikan tata kelola pembangkit tenaga listrik, termasuk pada O&M dan MRO mesin-mesin pembangkit tenaga listrik,” jelasnya.
Managing Director EDL, Chanthaboun Soukaloun mengatakan melalui MoU tersebut diharapkan dapat terjalin kerja sama yang saling menguntungkan dari kedua belah pihak.
Dia berharap ada sinergi sumber daya dan keahlian-keahlian yang diperlukan untuk mengembangkan dan melaksanakan proyek tata kelola pembangkit tenaga listrik baik di Laos, Indonesia ataupun negara lainnya.