Forwamki.id | Uni Eropa (UE) mencoret tujuh bank Rusia dari sistem SWIFT yang menopang transaksi global. Langkah tersebut sebagai bagian dari sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina.
Bank-bank tersebut akan diberi waktu 10 hari untuk menghentikan operasi SWIFT mereka, terdiri dari bank terbesar kedua di Rusia VTB, bersama dengan Bank Otrkitie, Novikombank, Promsvyazbank, Bank Rossiya, Sovcombank, dan VEB.
Baca Juga:
Kemendag Ajak Eksportir Melek Kebijakan Karbon di Negara Tujuan Ekspor
Seorang pejabat senior Uni Eropa menjelaskan bahwa bank-bank dalam daftar tersebut dipilih berdasarkan koneksi mereka ke negara Rusia.
"Semua bank yang kami daftarkan di bawah SWIFT semuanya didasarkan pada hubungan mereka dengan negara dan hubungan implisit dengan upaya perang. Kami tidak melakukan larangan menyeluruh di seluruh sistem perbankan," kata pejabat itu dilansir detikcom dari Reuters, Rabu (2/3/2022).
Sberbank, pemberi pinjaman terbesar Rusia, dan Gazprombank belum dimasukkan dalam daftar karena mereka adalah saluran utama untuk pembayaran minyak dan gas Rusia yang masih dibeli oleh negara-negara Uni Eropa meskipun ada konflik.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
Pejabat UE mengatakan tidak mungkin hanya mengizinkan transaksi terkait energi dan mengecualikan yang lain.
Sebab, SWIFT tidak dapat membedakan antara jenis pembayaran. Pejabat itu menambahkan bahwa kedua bank ini tetap tunduk pada tindakan lain.
Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris dan Kanada pada hari Sabtu bergerak untuk memblokir bank-bank Rusia tertentu dari SWIFT, meskipun tidak mengatakan pada saat itu bank mana yang akan terkena pemblokiran.
SWIFT memiliki sekitar 11.000 anggota dan tidak memiliki saingan global yang jelas. SWIFT masih digunakan untuk sekitar 70% transfer di Rusia. [JP]