Forwamki.id | Kementerian BUMN mendukung aplikasi Rekan atau Retail Management System (RMS) yang telah digunakan oleh kios.
Aplikasi ini bertujuan memudahkan petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk, serta meningkatkan kualitas pelayanan dan memudahkan akses petani terhadap produk-produk Pupuk Indonesia Grup.
Baca Juga:
Masuk Daftar 500 Perusahaan Terbaik, Pupuk Indonesia Berjaya di Kancah ASEAN
Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN, Zuryati Simbolon, mengapresiasi penerapan aplikasi Rekan. Zuryati berkesempatan melihat langsung penerapan Rekan di Kios Barokah Tani, Desa Jatianom, Kecamatan Susukan dan Kios Duku Jaya di desa Bangodua, Kecamatan Kelangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
“Ini salah satu kios dari Pupuk Indonesia yang menggunakan RMS untuk bisnis retailnya, saya rasa bagus RMS ini menjadi salah satu transformasi bagi PIHC dalam rangka meningkatkan penjualan retail, juga untuk kerja sama distribusi dengan para kios,” ungkap Zuryati, dilansir laman bumn.go.id.
Dia pun berharap sistem digital dari Pupuk Indonesia ini berhasil diimplementasikan di seluruh mitra kios resmi perusahaan.
Baca Juga:
Pupuk Indonesia Grup Salurkan 329 Hewan Kurban Kepada 275 Ribu Masyarakat
“Saya sudah coba sendiri, dan sangat-sangat efektif dan efisien untuk di penjualan retail, sukses untuk RMS dan harapannya tahun ini bisa 5.000 kios dan tahun depan bisa seluruh kios untuk komersial maupun subsidi,” tambah Zuryati.
Sementara itu, Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia, Panji Winanteya Ruky, meyakini Rekan akan semakin memudahkan petani untuk mendapatkan pupuk dan produk retail lainya.
Melalui aplikasi ini, Pupuk Indonesia juga akan menjadi perusahaan yang semakin berorientasi pada pelanggan, dari pengolahan data analytics yang mampu meningkatkan pemahaman terhadap perilaku dan kebutuhan petani.
"Selain itu, Pupuk Indonesia juga dapat memperluas pangsa pasar produk retail yang selama ini belum tergarap secara optimal," kata Panji.
Sampai 30 April 2022, tercatat ada sebanyak 1.247 kios yang telah bertransaksi menggunakan aplikasi Rekan, angka ini meningkat dari yang yang sebelumnya tercatat 1.261 kios, sementara jumlah kios yang telah memasang Rekan ada sebanyak 4.975 kios dari target sebanyak 5.000 kios di tahun 2022.
Setidaknya ada 8 fitur utama Rekan yang sudah diimplementasikan sejak Juli 2021.
1. Digitalisasi perbaikan tata kelola dan penyederhanaan proses penebusan pupuk bersubsidi.
2. Mampu telusuri penyaluran pupuk subsidi di tingkat kios yang berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK) para petani dan Geo-Tagging.
3. Sistem pembayaran yang terintegrasi dengan kartu tani dan metode pembayaran elektronik lainnya.
4. Menyediakan laporan penebusan dan penagihan secara digital.
5. Kemudahan administrasi kios dalam melakukan pencatatan transaksi, pelaporan keuangan, pengelolaan stok, dan manajemen pegawai.
6. Terdapat mode offline yang bertujuan agar tetap bisa berfungsi pada remote area dengan kualitas sinyal yang kurang baik.
7. Sistem point of sales penjualan produk non subsidi atau produk-produk lain yang ada di kios.
8. Mempermudah kontrol stok produk dan barang secara realtime.
Lebih lanjut Panji mengatakan bahwa, Rekan yang sudah digunakan oleh para kios akan terhubung dengan sistem monitoring rantai pasok Pupuk Indonesia yaitu Distribution Planning & Control System (DPCS).
Menurutnya sistem ini mampu memonitor pergerakan stok pupuk subsidi secara nasional dari pabrik hingga tangan konsumen.
"Program ini merupakan sistem terintegrasi untuk melakukan kontrol rantai pasok distribusi pupuk bersubsidi, di mana Perseroan dapat memastikan kegiatan distribusi dan stok pupuk nasional secara real time," ungkapnya. [JP]