Forwamki.id | Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menerangkan, perempuan memiliki andil besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, salah satunya melalui sektot usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tercatat partisipasi perempuan di sektor UMKM terus meningkat signifikan.
Pada 2021, lebih dari 60 persen total UMKM di Indonesia dikelola perempuan. Hal ini dipaparkan Mendag Zulkifli Hasan saat membuka rangkaian kegiatan Peringatan Hari Ibu Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perempuan ICMI di Jakarta, Jumat (16/12).
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang
“Saat ini, pelaku UMKM harus terus berinovasi dan terus mengembangkan bisnisnya. Misal, dengan memanfaatkan pemasaran digital melalui berbagai lokapasar (marketplace) sebab potensinya luar biasa," ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, pada 2021, survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah penduduk perempuan Indonesia mencapai 135,24 juta jiwa atau 49,8 persen dari penduduk Indonesia.
Riset United Nation Development Programme (UNDP) juga menyimpulkan bahwa pelaku usaha perempuan lebih tangguh di masa pandemi Covid-19. Diproyeksikan, potensi bisnis UMKM yang dikelola oleh perempuan dapat mencapai USD 135 miliar pada 2025.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Perdagangan Kanada
Untuk mencapai hal tersebut, Mendag Zulkifli Hasan mendorong para perempuan yang menjalankan UMKM untuk serius memperluas pasar melalui pemanfaatan lokapasar. Hal tersebut menjadi langkah strategis untuk meningkatkan omset. Selain itu, UMKM diharapkan terus berinovasi dari sisi produk, kemasan produk, hingga cara pemasaran.
“Dinamika dan tantangan global yang semakin kompleks diperkirakan masih akan berlanjut hingga 2023. Namun demikian, kita patut bersyukur karena sejumlah indikator makroekonomi Indonesia masih menunjukkan penguatan. Ini kesempatan untuk UMKM terus maju memperkuat ekonomi Indonesia melalui inovasi tanpa henti. Pemerintah juga akan terus memberikan dukungan,” terang Mendag.
Komitmen untuk membuat perempuan Indonesia semakin berdaya di berbagai bidang, menurut Mendag Zulkifli Hasan, adalah tugas kolektif yang membutuhkan kerja sama berbagai pihak.
Kementerian Perdagangan sendiri secara konsisten memfasilitasi UMKM perempuan dalam mengembangkan usaha, termasuk bermitra dengan ritel modern dan lokapasar.
Mendag Zulkifli Hasan menilai bahwa ritel modern menjadi ruang yang tepat untuk promosi produk UMKM agar semakin dekat dengan masyarakat. Diharapkan di etalase ritel modern dapat ditemui produk UMKM setempat. Di samping pengoptimalan melalui pemasaran digital dan ritel modern, UMKM didorong meningkatkan kualitasnya untuk bisa merambah pasar internasional.
“Kita punya Perwakilan Dagang di 40 tempat di dunia, mereka aktif membantu produk UMKM agar dapat semakin dikenal, diperhitungkan, hingga akhirnya turut bersaing di pasar global. Dengan semakin banyak UMKM yang melakukan ekspor, tentu saja pemasukan bagi Indonesia bertambah, kesejahteraan pun turut meningkat,” urai Mendag.
Selain melalui Export Coaching Program yang memberikan fasilitasi dan pelatihan bagi para UMKM dapat siap melakukan ekspor, Kementerian Perdagangan juga menyiapkan pengembangan ekosistem perdagangan halal agar Indonesia bisa menjadi kiblat bagi produk halal dunia.
“Pemerintah akan terus mendukung peran dan kontribusi perempuan secara berkelanjutan sehingga perempuan dapat ikut mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju pada 2045,” pungkas Mendag. [JP]