Forwamki.id | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bersama dengan World Tourism and Travel Council (WTTC) dan UNWTO melakukan pertemuan dengan sejumlah Menteri Pariwisata dari negara anggota G20 dan sektor swasta.
Hali itu untuk membahas upaya strategis dalam menciptakan lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Nonton Aquabike di Danau Toba? Tenang, Ada Shuttle Bus Gratis!
Menparekraf Sandiaga saat memberikan sambutan dalam pertemuan tersebut di Grand Ball Room, Grand Hyatt Hotel Bali, Senin (26/9/2022) mengatakan terdapat persepsi yang menyebutkan bahwa pekerjaan di bidang pariwisata seperti di hotel atau restoran bukanlah pekerjaan yang layak. Mereka sering dianggap memiliki jalur karier terbatas dan upah yang sedikit.
“Jika sebelum pandemi COVID-19, kita hanya memikirkan kuantitas, kali ini kita juga harus memikirkan kualitas pekerjaan di bidang pariwisata. Hal ini sesuai dengan pilar pertama G20 Bali Guidlines yang mempertimbangkan penciptaan lapangan kerja yang baik di bidang pariwisata melalui berbagai instrumen kebijakan termasuk meningkatkan keterampilan dan kewirausahaan SDM pariwisata,” kata Menparekraf Sandiaga
Indonesia dikatakan Menparekraf Sandiaga memiliki target penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru dan berkualitas di tahun 2022 dan 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas di tahun 2024.
Baca Juga:
Shuttle Bus Gratis untuk Kenyamanan Pengunjung Aquabike World Championship 2024 di Danau Toba
Ia menekankan pentingnya upaya menyatukan peran pemerintah dan swasta untuk berkolaborasi dengan baik, sehingga memungkinkan calon insan pariwisata mendapat pekerjaan yang layak, aman, adil, dan produktif.
Salah satu upaya yang bisa ditempuh yakni dengan mengatasi kesenjangan keterampilan. Pekerjaan yang lebih layak cenderung memiliki persyaratan keterampilan yang lebih tinggi.
“Pemerintah dan swasta perlu memiliki kolaborasi yang lebih kuat agar mereka mampu membekali tenaga kerja dengan keterampilan yang benar-benar dibutuhkan oleh swasta,” kata Menparekraf.