Forwamki.id | Berawal dari upaya meningkatkan economic value bahan pangan singkong, camilan sehat keripik singkong dengan brand Matohasal Bojonegoro, Jawa Timur lahir pada 2013.
Kini Matoh pun sudah menjadi produk ekspor dan turut meramaikan Festival Tong Tong di Belanda.
Baca Juga:
PT BRI Ditetapkan sebagai Bank Penyimpan Dana Margin di PT KBI
Matoh adalah brand keripik singkong yang dibesarkan oleh PT Paretu Estu Guna dengan enam varian rasa berbeda yaitu Keju, Original Soya, Manis Asin, Sambal Purut, Balado dan Sea Salt. Selain itu, dua bulan lalu Matoh merilis varian baru keripik ubi rasa Cinnamon.
Factory Manager PT Paretu Estu Guna Muhammad Pujiono (Jakarta 12/09) bercerita, pada awalnya ia merintis usaha dari mengubah gudang tembakau menjadi gudang tepung singkong gluten free. Dengan pasokan dari petani singkong di daerahnya, pihaknya pun mencoba membuat keripik singkong dengan tujuan meningkatkan nilai ekonomi dari tanaman pangan tersebut.
Jatuh bangun saat menjalankan usaha, mendorongnya untuk riset terhadap bibit singkong yang bagus sebagai bahan baku keripik. Hingga pada 2013 pihaknya mendapatkan varian bibit singkong yang cocok dari Kalimantan untuk diformulasikan menjadi makanan ringan.
Baca Juga:
Heboh Uang Rp 400 Juta Milik Nasabah BRI Raib, Ternyata Terjerat Investasi Bodong
“Kami membuat singkong dengan value yang tinggi sebagai healthy snack dan hadirlah keripik singkong ini,” ujarnya.
Selanjutnya, ia merasa terpanggil memberdayakan petani di wilayah Bojonegoro. Pasalnya, banyak lahan pertanian di Bojonegoro gagal panen karena pengairan yang kurang, sedangkan singkong perawatannya relatif mudah dan tidak memerlukan air yang banyak.
“Akhirnya kami kolaborasi dengan beberapa petani, kami memberikan bibit yang kami ambil waktu panen. Jadi, keripik singkong dengan brand Matoh yang merupakan bahasa lokal Bojonegoro artinya bagus, sip, atau top. Gudang pun kami ubah dengan konsep food grade,” katanya.