Forwamki.id | Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengatakan, untuk mengurangi risiko merebaknya Covid-19, PLN melakukan berbagai langkah antisipasi.
Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa pelayanan ketenagalistrikan yang disediakan PLN kepada pelanggan tetap andal dan tidak menurun akibat merebaknya Covid-19.
Baca Juga:
PLN UID Kalbar Periksa Ketersediaan Listrik di Masjid-Masjid Kalbar
“Dalam situasi seperti sekarang ini, ketersediaan listrik di rumah-rumah merupakan kebutuhan vital. Kami akan terus pantau dan pastikan bahwa semua berjalan lancar dan pasokan listrik kepada warga tetap aman,” katanya.
Protokol ketat yang dijalankan PLN selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta kembali bekerja dari rumah atau work from home (WFH) akibat situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Guna mengantisipasi penyebaran varian Omicron, pertama PLN menerapkan kebijakan work from office maksimal 25 persen dengan prosedur masuk kerja melalui skrining tes rutin dan hanya bagi pekerja yang sudah bervaksinasi lengkap.
Baca Juga:
Mochamad Soffin Hadi Terima HPN Jateng Award 2024 untuk PLN UID
Kedua, pembatasan bepergian ke luar negeri juga tak luput diterapkan. Sejak Desember lalu, PLN juga menerapkan pembatasan perjalanan dinas dan penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan orang dalam jumlah besar.
Ketiga, sejak awal pandemi Covid-19 PLN juga mendesain skema pekerjaan melalui daring atau virtual untuk mencegah penyebaran Covid-19. PLN juga mulai menjalankan skema remote working, sehingga pegawai bisa bekerja dari mana saja. Memasuki tahun kedua pandemi ini, budaya adaptasi kebiasaan baru telah terbentuk dan melekat dalam perilaku sehari-hari termasuk di antaranya penerapan protokol kesehatan Covid-19.
“Keempat, PLN juga melakukan pemeriksaan kesehatan dan meningkatkan kebersihan lingkungan kerja masing-masing secara rutin, misalnya bagi petugas Control Room dan Dispatcher pengelola aliran listrik,”