Hasudungan mengatakan bahwa Presiden Jokowi sudah berkali-kali menegaskan menolak jabatan presiden tiga periode. Jadi sudahilah bicara wacana jabatan berkelanjutan.
Ketua Umum Pergerakan Indonesia Baru (PIB) ini mengingatkan jangan sampai kerja-kerja nyata Presiden Jokowi jadi terganggu dan tidak fokus pada upaya meningkatkan pertumbuhan serta pemerataan pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Sebaiknya Presiden Jokowi lebih fokus terhadap program kerakyatan dan pemerataan pembangunan, karena di situ kebutuhan rakyat terpenuhi maka Jokowi lebih taat konstitusi namanya," tandas Hasudungan.
Sementara itu, Ketua Umum Gerakan Solidaritas Rakyat (GSR), Arlon Sinambela mengatakan, lebih baik relawan mendukung penyelesaian program kerja prioritas nasional Jokowi daripada jabatan presiden tiga periode.
"Kondisi saat ini pemerintah masih terus mengalokasikan bantuan sosial untuk membantu perekonomian rakyat, itu perlu lebih dikawal ketat relawan agar tepat sasaran daripada kawal jabatan tiga periode," tegas Arlon.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Arlon yang juga merupakan Anggota Kehormatan Forum Matra ini menyontohkan terkait bantuan sosial subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 24,17 triliun perlu dikawal relawan agar lebih tepat sasaran dan berpihak pada rakyat kecil.
Dia berharap relawan yang ikut mengawal bantuan sosial sebagai pengganti subsidi BBM yang disalurkan itu dapat mendukung daya beli masyarakat.
"Di sini (Forum Matra) meskipun hanya gabungan berbagai organisasi relawan kecil pendukung Jokowi tapi pandangan kita harus yang solutif bukan kontraproduktif. Kita bukan relawan elite Jokowi atau relawan Istana, kita relawan yang fokus mengawal kesejahteraan riil rakyat saja, kita tidak ingin wacana besar jabatan tiga periode," pungkas aktivis 98 itu.