Unit bisnis pengelolaan limbah SBI, Nathabumi, telah menjadi mitra bagi pemerintah serta perusahaan di berbagai bidang industri dalam memberikan solusi dan inovasi pengelolaan limbah dan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Salah satunya dengan menginisiasi fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF) pertama di Indonesia yang berlokasi di Cilacap, Jawa Tengah, bersama dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Baca Juga:
Fajar/Rian Juara Kumamoto Masters 2024
Selain itu SBI juga berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pemanfaatan sampah domestik di TPST Bantargebang menjadi bahan bakar alternatif berupa RDF melalui metode landfill mining.
Sementara itu, Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo menambahkan ini merupakan cerminan dari komitmen perusahaan untuk mewujudkan pembangunan keberlanjutan yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
"Kami menjadi inisiator dan operator resmi fasilitas RDF di Cilacap, Jawa Tengah, serta pengelolaan limbah dengan metode co-processing di pabrik semen kami dengan didukung fasilitas pre-processing GreenZone, Narogong. Dengan demikian, hasil dari seluruh pengolahannya bisa dimanfaatkan kembali tanpa menimbulkan pencemaran dan residu apa pun," tuturnya.
Baca Juga:
PJ Gubernur DKI Jakarta Diminta Evaluasi Kinerja Kadis LH
Menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama strategis antara SIG, SBI, dan TCC, Minister for Economic Affairs and Development dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Masato Usui mengatakan bahwa Jepang dan Indonesia telah memiliki sejarah panjang dalam kerja sama bilateral termasuk kerja sama bidang ekonomi yang tidak hanya dilakukan antara pemerintah, tetapi juga antara pelaku usaha.
"Pemerintah Jepang mendukung upaya-upaya kerja sama ini termasuk kerja sama yang dilakukan oleh SIG, SBI, dan TCC. Saya sangat menghargai kerja sama yang telah dibangun ini dan ingin melihat lebih banyak proyek yang dilakukan dan bagaimana teknologi Jepang berkontribusi pada ekonomi sirkular di Indonesia" kata Masato Usui. [JP]