“Melihat perkembangan situasi global saat ini, khususnya dalam mendorong pemulihan pandemi dan menghadapi tantangan di masa depan, tidak hanya isu-isu tradisional dalam perdagangan seperti tarif dan nontarif saja yang perlu dipertimbangkan sebagai upaya mewujudkan FTAAP.
Perlu dipertimbangkan juga isu-isu yang semakin berkontribusi pada perdagangan seperti ekonomi digital dan e-commerce, konektivitas rantai pasok, partisipasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam rantai pasok global, lingkungan, dan inklusivitas. Tentu dengan tetap memperhatikan tingkat perkembangan ekonomi yang berbeda dari setiap anggota,” jelas Reza.
Baca Juga:
Bahas UMKM, RI-Singapura Lakukan Pertemuan Bilateral
Reza menambahkan, Indonesia juga menegaskan pentingnya menjembatani perbedaan pandangan Ekonomi APEC, khususnya terkait kepentingan Ekonomi maju dan berkembang.
Peningkatan kapasitas dan dialog menjadi elemen kunci dalam upaya mewujudkan FTAAP. Ekonomi berkembang dan Ekonomi maju dapat saling bertukar pengalaman, best practices, serta mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas untuk mewujudkan komunitas Asia-Pasifik yang lebih terbuka, dinamis, berdaya tahan, dan aman sebagaimana visi APEC dalam Putrajaya Vision 2040.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan perkembangan hasil survei pemanfaatan APEC Trade Repository (APEC TR), yakni situs web referensi yang memuat informasi perdagangan dan tarif di 21 Ekonomi APEC.
Baca Juga:
Pertemuan Bilateral Vietnam, Prabowo Komitmen Ratifikasi ZEE
Melalui APEC TR, masyarakat umum maupun pelaku usaha dapat mengakses informasi mengenai tarif, prosedur, dan persyaratan untuk memperluas akses pasar dan mendapatkan informasi produk dan layanan di luar negeri, khususnya kawasan Asia-Pasifik di 21 Ekonomi APEC. Indonesia terus mendorong pemanfaatan APEC TR secara luas oleh anggota Ekonomi APEC.
“Sebanyak 16 Ekonomi APEC telah ikut berpartisipasi dalam pengisian survei, untuk kemudian akan dianalisis sebagai referensi penyusunan materi promosi APEC TR guna meningkatkan utilisasinya baik bagi pemerintahan, pelaku bisnis, maupun akademisi. Indonesia akan terus berupaya untuk ikut mewarnai perundingan APEC khususnya di tingkat komite perdagangan dan investasi,” jelas Reza. [JP]