KONSUMEN.net | PT Pupuk Indonesia (Persero) akan melakukan distribusi pupuk lebih awal ke berbagai daerah sebagai antisipasi kepadatan mudik Lebaran.
SVP Distribusi Pupuk Indonesia Syamsu Alamsah mengatakan pihaknya juga akan melakukan pengiriman pupuk untuk stok melalui jalur non-tol.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
Agenda pengiriman stok pupuk lebih awal dilakukan karena biasanya pada musim lebaran, kerap terjadi kepadatan lalu lintas, kebijakan satu arah dan ganjil genap pada saat arus mudik Lebaran.
Lebih lanjut, Syamsu menerangkan, pengiriman stok pupuk melalui jalur non-tol juga dilakukan untuk pengiriman pupuk stok Lebaran dan setelahnya.
"Berpengaruh sih iya, tapi harus ada antisipasi. Antisipasinya itu ya dikirim dari sekarang," kata Syamsu dilansir detikcom, Rabu (20/44/2022).
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
Syamsu memastikan truk untuk distribusi pupuk masih diperbolehkan beroperasi pada masa arus mudik dan arus balik Lebaran, sehingga memastikan ketersediaan di musim tanam.
Selain melalui jalur jalan raya, Pupuk Indonesia juga akan mengirimkan pupuk melalui kereta api. Pengiriman itu untuk wilayah yang dapat terjangkau moda transportasi tersebut, khususnya di wilayah Jawa Barat.
Syamsu meyakini moda transportasi untuk proses pendistribusian pupuk aman, baik truk maupun kapal laut. Dia menjelaskan saat ini kapal untuk pendistribusian pupuk antar pulau sudah kembali tersedia setelah sebelumnya sempat langka.
"Moda transportasi memang kita sempat terganggu bahwa kapal-kapal besar hilang, kita juga mengalami itu. Sekarang sudah ada kapal-kapal besar, kapal kecil, kapal kontainer semua kita pakai kirimkan pupuk dari lini 1 pabrik-pabrik ke pelabuhan pelabuhan," kata Syamsu.
Terkait tren permintaan pupuk, Syamsu bilang sedang tinggi karena memasuki masa tanam musim kedua. Bahkan dia mengatakan tren permintaan pupuk juga sudah terjadi sejak awal tahun pada musim tanam pertama.
Dia menjelaskan penyerapan pupuk pada musim tanam pertama mencapai 101% untuk urea dan 127% untuk pupuk NPK. Sementara untuk stok pupuk jelang Lebaran atau musim tanam kedua, dipastikan ketersediaannya aman.
Stok pupuk urea saat ini mencapai 209% dari ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah dan untuk NPK 267%. Syamsu meyakini stok pupuk tersebut cukup untuk kebutuhan sektor pertanian hingga satu bulan ke depan di seluruh Indonesia. [JP]