KONSUMEN.net | PT Kereta Api Indonesia (Persero) berkomitmen mendukung program Pemerintah untuk mengurangi sampah plastik dengan menggunakan kemasan ramah lingkungan pada produk makanan dan minuman yang dijual dalam perjalanan kereta api.
KAI menggunakan kemasan berbahan dasar kertas, serat jagung, dan serat tebu pada berbagai menu makanan yang disajikan.
Baca Juga:
Enam Orang Tewas dalam Kecelakaan Mobil dengan Kereta Api di Deli Serdang
VP Public Relations KAI Joni Martinus menyampaikan, dalam penggunaan kemasan makanan di kereta api, KAI menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan serta mengurangi penggunaan bahan plastik. Hal ini dilakukan untuk mengurangi produksi sampah plastik yang sulit diurai oleh proses alam.
Penggunaan kemasan makanan dan minuman ramah lingkungan ini sudah KAI terapkan sejak tahun 2018. Secara bertahap, KAI meminimalisir penggunaan bahan dasar plastik dan menggantinya dengan bahan dasar yang mudah terurai.
KAI Services sebagai pengelola restoran kereta menggunakan jenis kemasan ramah lingkungan pada menu makanan seperti Nasi Goreng Parahyangan Legend, Nasi Ayam Geprek, Train Chicken, Nasi Rames Nusantara, Nasi Sei Sapi, Mie Godog, Mie Goreng Jawa, Sotoka, dan Bakso Enak. Hal serupa juga dijumpai di menu minuman berupa Teh, Kopi, Kopi Susu, Cappucino, Wedang Uwuh, Teh Jahe, dan Coklat.
Baca Juga:
KAI Luncurkan Film Pendek Ruang Tunggu, Berceritera Ketertarikan Masyarakat Terhadap Transportasi Kereta Api
“Pelanggan tidak perlu ragu menikmati hidangan KA. Karena selain hidangannya nikmat, pelanggan juga dapat membantu melestarikan lingkungan karena KAI menggunakan kemasan makanan yang ramah lingkungan,” ujar Joni Martinus di Kantor Pusat KAI, Jum'at (28/1).
Dengan menggunakan kemasan makanan ramah lingkungan, KAI ikut mendukung komitmen Pemerintah untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia sebesar 30% dan mengolah 70% sampah pada tahun 2025.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menghijaukan Indonesia melalui BUMN Hijaukan Indonesia serta menyukseskan program G20.