KONSUMEN.net | Menteri BUMN Erick Thohir melalui PT Pupuk Indonesia (Persero) menerapkan Program Makmur untuk menggenjot produksi petani. Program ini diimplementasikan di Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat di atas lahan seluas 11,6 hektar untuk komoditas padi.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, melalui program ini petani mendapat manfaat di mana produksi padinya meningkat dari 7 ton per hektar (ha) menjadi 8 hingga 9 ton per ha.
Baca Juga:
Jagung Gorontalo akan Penuhi Permintaan Pasar Malaysia
"Melalui Program Makmur, produksinya bisa meningkat, biasanya kita 7 ton per hektar kalau kita pakai Makmur 8-9 ton per hektar. Ini berdasarkan beberapa hasil di lapangan bisa meningkat 8-9 ton per hektar," kata Arya di lokasi, Kamis (23/12/2021).
Melalui program ini, petani akan terhubung dengan lembaga keuangan, teknologi pertanian, asuransi hingga off taker atau penyerap produk petani.
Dia pun mengajak para petani yang berada di wilayah Karawang, Jawa Barat untuk bergabung pada program Makmur Pupuk Indonesia. Pasalnya, Karawang menjadi salah satu lumbung padi nasional sehingga membutuhkan pendampingan pertanian yang lebih baik.
Baca Juga:
Ekspor Hasil Pertanian Kaltim Mengalami Kenaikan Tinggi
"Sejak Pak Menteri turun menjadi cepat, KUR cepat sesuai musim tanamnya. Pak Erick juga minta bagaimana petani setelah tanam ketika ada musibah hama ada asuransi, supaya bapak petani tidak rugi, ada Jasindo yang masuk," kata Arya.
Sementara itu, Direktur Produksi Pupuk Indonesia, Bob Indiarto mengungkapkan program Makmur berjalan mulus berkat dukungan para stakeholder yang terlibat dalam ekosistem.
"Melalui Program ini, kami berusaha membangun sebuah ekosistem yang dapat memberikan kemudahan bagi petani dalam berbudidaya. Hasilnya adalah peningkatan produktivitas yang berujung pada peningkatan keuntungan petani. Perlu kami sampaikan juga, bahwa Program Makmur ini mengedepankan penggunaan pupuk komersil dari Pupuk Indonesia Grup," kata Bob. [JP]