WahanaNews-Konsumen | Perusahaan mobil China mengambil kesempatan emas ketika banyak merek Eropa dan Jepang hengkang dari Rusia.
Alhasil pangsa pasar mobil China mencapai 37,15 persen pada Januari-Februari, atau naik dari 9,48 persen dari periode tahun sebelumnya. Sementara penjualan merek mobil Eropa, Jepang dan Korea anjlok menjadi 22,6 persen dari 70 persen.
Baca Juga:
Inovasi Baru, PLN dan Chery Sediakan Home Charging untuk Pengguna Mobil Listrik
Seperti diketahui krisis antara Rusia dan Ukraina sangat menguntungkan perusahaan asal China di Rusia.
China berusaha memosisikan diri sebagai pihak netral dalam konflik Rusia-Ukraina sejak awal 2022.
Sementara itu merek mobil China yang telah memasuki Rusia sejak 2004 ada tiga merek populer seperti Geely Automobile Holding, Chery Automobile dan Great Wall Motor yang dikenal dengan merek mobil murah Haval.
Baca Juga:
PLN dan Chery Sales Indonesia Perluas Akses Home Charging untuk Pemilik Mobil Listrik
Ketiga perusahaan itu mengambil "keuntungan" usai keluarnya perusahaan seperti Renault, Nissan, Toyota, BMW, Mitsubishi dan Mercedes-Benz dari Rusia.
Namun merek mobil China dinilai masih perlu pembuktian untuk memutus keraguan konsumen terhadap kualitas mobil-mobil China.
Sejumlah pemilik mobil merek China di Rusia baik individu dan dealer menganggap kualitas beberapa mobil China lebih rendah dari merek mobil barat.
Pakar industri otomotif mengatakan pabrikan China perlu meningkatkan kualitas produknya ketika pangsa pasar mereka melonjak.
"Saya berhasil membeli Skoda pada 2022. Jika Anda menginginkan pendapat jujur saya, perbedaannya (dengan mobil China) sangat besar," kata Stepan (28) kepada Reuters di sebuah dealer di Moskow.
Sedangkan Alexander (74), pemilik mobil China, Geely membayangkan saat pertama kali membeli mobil tersebut agar bisa menikmati teknologi Swedia.
"Saya yakin pada waktunya keandalan [mobil China] akan meningkat," ujarnya. "Misalnya, saya tahu bahwa (Geely) Tugella memiliki mesin Volvo," ujar Alexander.
Vladimir Shestak, direktur umum Altair-Auto di Vladivostok, dealer Mercedes-Benz dan Geely mengakui pihak selama bertahun-tahun terlalu menganggap remeh mobil China.
Sebab menurutnya mobil China berkembang pesat menyesuaikan kebutuhan konsumen di Rusia.
"Seluruh hidup kami berfokus pada merek-merek Eropa, Jepang, Amerika dan tidak secara khusus memperhitungkan mobil China, yang telah berkembang dengan kecepatan luar biasa," ucap Vladimir.[zbr]