KONSUMEN.net | Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan, harga barang kebutuhan pokok (bapok) terus menunjukan tren penurunan. Khususnya minyak goreng curah dan beberapa komoditas hortikultura.
Hal itu dikatakan Zulhas saat melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bapok di Pasar Rau, Serang, Banten pada hari ini, Kamis (28/7).
Baca Juga:
Mudahkan Pelanggan Bayar Listrik, PLN Mobile Jalin Kolaborasi dengan MotionPay
"Harga barang kebutuhan pokok cenderung turun. Jadi kita syukuri harga-harga sekarang turun terutama bawang merah, minyak goreng curah, dan cabai yang turunnya tinggi sekali," kata Zulhas.
Disebutkannya, penurunan harga bapok terjadi karena pasokan yang cukup. Harga cabai turun menjadi Rp70.000/kg yang sebelumnya Rp120.000/kg, harga daging ayam turun menjadi Rp35.000/kg sebelumnya Rp39.000/kg, bawang merah turun menjadi Rp40.000/kg sebelumnya
Rp60.000/kg.
"Kalau pasokannya tidak cukup pasti harganya naik. Jadi pasokan tampaknya berlebih sekarang," imbuh Mendag Zulkifli Hasan.
Baca Juga:
Wamendag Roro Serahkan Penghargaan Perlindungan Konsumen 2024 kepada Para Kepala Daerah
Seorang pembeli di Pasar Rau mengungkapkan, harga minyak goreng curah sudah mulai turun dan berharap dapat bertahan seterusnya. "Harga minyaknya sudah turun, mudah-mudahan seterusnya dapat turun lagi," ucapnya.
Pembeli lain di Pasar Rau berharap harga barang kebutuhan pokok lebih baik lagi dan semakin stabil. "Semoga ke depan lebih baik lagi dan semakin stabil," imbuhnya.
Perkembangan Harga Bapok Kemendag terus melakukan pemantauan perkembangan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok secara harian melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) di 216 pasar 90 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Pada 27 Juli 2022, harga beberapa komoditas tercatat stabil jika dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas tersebut diantaranya beras premium, telur ayam ras, dan bawang merah.
Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu minyak goreng curah turun 8,81 persen menjadi Rp14.500/liter, minyak goreng kemasan sederhana turun 13,45 persen menjadi Rp19.300/liter, minyak goreng kemasan premium turun 7,48 persen menjadi Rp23.500/liter, cabai rawit merah turun 21,98 persen menjadi Rp74.200/kg, cabai merah keriting turun 5,47 persen
menjadi Rp70.800/kg, cabai merah besar turun 0,42 persen menjadi Rp74.200/kg, dan bawang merah turun 6,59 persen menjadi Rp 55.300/kg.
Harga komoditas hortikultura seperti cabai dan bawang merah mencatatkan tren penurunan signifikan. Hal ini merupakan efek dari beberapa daerah sentra di Pulau Jawa yang memasuki masa panen. Diprediksi tren penurunan masih akan terus terjadi dalam beberapa waktu ke depan.
Secara rata-rata nasional, harga minyak goreng curah tercatat sebesar Rp14.500/liter, turun 8,81 persen jika dibandingkan bulan lalu. Rata-rata harga minyak goreng curah di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan sudah sesuai HET Rp14.000/liter, bahkan untuk Pulau Jawa dan Bali sudah mencapai Rp13.026/liter.
Sementara di Provinsi lain juga sudah menunjukkan tren penurunan dengan rincian rata-rata harga untuk wilayah Sulawesi Rp14.908/liter, Nusa Tenggara Rp16.125/liter, Maluku dan Papua sebesar Rp18.940/liter.
Masyarakat dapat membeli minyak goreng curah rakyat (MGCR) di titik penjualan yang telah ditentukan. Hingga saat ini telah tersedia di 17.762 pengecer mitra pelaku usaha jasa logistik dan eceran (PUJLE) yang tersebar di 271 kabupaten/kota di 27 Provinsi dengan tanda khusus/spanduk HET. [JP]