Konsumen.WahanaNews.co, Jakarta - Dolar AS hampir datar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) karena sentimen konsumen AS turun untuk bulan keempat berturut-turut pada November.
Indeks dolar yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama lainnya melemah 0,04 persen menjadi 105,8624.
Baca Juga:
Peta Canggih Diluncurkan, Indonesia Bidik PDB Per Kapita US$12.000
Pembacaan awal indeks sentimen konsumen Universitas Michigan untuk November turun menjadi 60,4 pada Jumat, level terendah sejak Mei.
"Meskipun keuangan pribadi saat ini dan perkiraannya membaik pada bulan ini, prospek ekonomi jangka panjang turun 12 persen, sebagian karena meningkatnya kekhawatiran mengenai dampak negatif dari suku bunga tinggi," kata direktur survei konsumen Joanne Hsu.
Karena tidak ada laporan penting lainnya yang diterbitkan selama pekan ini, pasar menunggu angka indeks harga konsumen (CPI) AS untuk Oktober minggu depan.
Baca Juga:
Defisit APBN 2025 Disepakati 2,29-2,82% PDB oleh Kemenkeu, PPN, BI, dan Banggar DPR
Retorika Hawkish The Fed pada minggu ini menghidupkan kembali imbal hasil (yield) obligasi AS. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 2 tahun naik kembali menjadi 5 persen, sedangkan untuk yang 5 tahun dan 10 tahun masing-masing meningkat menjadi 4,59 persen dan 4,6 persen.
Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris tidak menunjukkan pertumbuhan triwulanan antara Juli dan September, menyusul kenaikan sebesar 0,2 persen pada triwulan sebelumnya, menurut data terbaru.
Secara tahunan, PDB Inggris pada kuartal ketiga lebih tinggi 0,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.