KONSUMEN.net | Alih-alih memiliki wajah sehat dan cantik, EJL, salah satu pasien kecantikan justru harus merasakan sakit karena wajahnya rusak. Wajah EJL terbakar akibat kelalaian RH dokter kecantikan di Jalan Malaka Kota Medan. Dokter RH diketahui hobi bermain game.
Sebelumnya korban EJL sempat mengeluhkan rasa panas dan perih saat dilaser tetapi dokter kecantikan malah mengatakan tidak apa-apa.
Baca Juga:
16 Calon Dokter Kunjungi Bupati Morut
Sebelumnya dokter RH lupa memasang tipe lensa filter laser co2 yang menyebabkan wajah pasien mengalami iritasi berat dengan kulit wajah melepuh seperti terbakar saat melaser korban.
Hal ini terjadi karena dokter RH masih bermain game online saat melakukan treatment laser co2 pada wajah.
Dokter pria asal Jakarta ini terekam kamera CCTV masih fokus ke game online yang dimainkannya saat melakukan treatment laser CO2 pada wajah pasiennya.
Baca Juga:
Pj Bupati : Praktik Penyimpangan Anggaran di Tapteng Sangat Luar Biasa
Dalam rekaman CCTV milik PT Cantika Mutiara Berkat terlihat oknum dokter kecantikan bernama Rudy Haryono atau RH bermain game sebelum melakukan praktik kerja terhadap pasiennya berinisial EJL.
Korban EJL sendiri merupakan karyawan di perusahaan yang bergerak di bidang kecantikan yang letaknya di Jalan Malaka Kota Medan tersebut. Akibatnya, wajah pasien mengalami iritasi berat dengan kulit wajah melepuh seperti terbakar.
Perusahaan kecantikan PT Cantika Mutiara Berkat langsung memberhentikan oknum dokter. Karena sudah berulang kali ditegur dengan hobinya yang tetap main game di jam praktik padahal nominal gaji yang diberikan perusahaan cukup besar yakni 50 juta per bulan.
Menurut EJL ketika dokter RH melakukan treatment laser CO2 pada wajahnya, ia merasakan lasernya tidak seperti biasa.
"Sehingga saya merasakan lebih panas dan lebih perih di wajah. Bahkan saya sempat menyampaikan ke dokter rasa sakit tetapi dokter RH bilang tidak apa-apa. Hingga kemudian dokter RH menelpon seseorang. Dari sinilah saya mendengar dari percakapan ternyata dokter lupa memasang filter atau lensa laser hingga menyebabkan wajah saya terbakar dan bergelembung berair," kata EJL.
Kejadian ini katanya terjadi di bulan Maret 2021 lalu. Awal mula EJL tidak mau melaporkannya ke polisi karena menunggu tanggung jawab dokter. Bahkan tidak berani menceritakan semua kepada direktur. Namun karena dokter RH tidak juga ada tanggung jawab dan tidak pernah mengecek kondisi dirinya.
"Akhirnya di September 2021 saya melaporkan dokter RH ke Polrestabes Medan. Untung pihak perusahaan PT CMB dari awal bertanggung jawab pada dirinya dan ia juga diberi pengobatan dengan dokter lainnya yang ada di klinik tersebut dengan terus melakukan proses penyembuhan dan perawatan dan ganti rugi secara materil," timpalnya.
EJL berharap, dokter RH dapat bertanggung jawab atas perbuatannya begitu juga pihak kepolisian dapat memberi keadilan atas kejadian ini. Dia mengharapkan kasus ini menjadi atensi Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Atau MKDKI.
Sementara itu Direktur PT CMB Fenny berharap semua dokter belajar dengan kasus ini agar tidak ada lagi korban selanjutnya. Dia berharap Ikatan Dokter Indonesia & Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia dapat menindak oknum dokter seperti ini.
"Awalnya saya berupaya menengahi agar dokter RH ada tanggung jawab namun karena korban terus melapor merasa kesakitan akhirnya perusahaan bertanggung jawab mengobati dan melakukan penyembuhan terhadap EJL," katanya Sebagai itikad baik Fenny menambahkan perusahan membantu material dan perobatan hingga EJL cantik seperti semula. Kebiasaan dokter RH bermain game dijam praktik ini sudah dilakukannya berulang kali perusahaan sudah menggajinya cukup tinggi sebesar Rp50 juta perbulan.
"Namun harapan perusahaan agar kinerjanya profesional dan berdedikasi tinggi sebagai dokter tidak ada dan malah merugikan dan membuat malu perusahaan. Padahal sebaga dokter RH seharusnya mempertaruhkan nama baik perusahaan," timpalnya.
Dalam kejadian ini Fenny melihat bukan mesin yang salah tetapi orang yang mengendalikannya. Akibat tindakan lalai sang dokter RH korban kini mengalami trauma sehingga malu memperlihatkan wajahnya. Perusahaan juga berharap ada keadilan untuk EJL. (JP)