KONSUMEN.net | Per September 2022, hampir sepertiga handphone Android akan menjalankan sistem operasi yang tidak menerima dukungan dari Google lagi. Imbasnya perangkat tersebut rentan dibobol hacker.
Perusahaan antivirus Bitdefender yang diterbitkan belum lama ini mengungkap HP Android menempati sekitar 70% dari pasar, tetapi banyak dari perangkat tersebut menimbulkan risiko keamanan karena Google tidak lagi memberi dukungan.
Baca Juga:
Lagu di Instagram Bisa Ditambahkan Langsung ke Spotify, Simak Caranya
Banyak HP masih berjalan di Android versi lama. Tanpa patch keamanan, versi lama ini adalah gerbang yang disukai oleh peretas.
Sayangnya terlalu banyak konsumen yang mengabaikan pentingnya patch keamanan dan terus menggunakan perangkat yang rentan bertahun-tahun setelah dinyatakan usang oleh pabrikan, kata laporan itu.
"Kami masih dapat menemukan perangkat yang menjalankan versi Android yang dirilis satu dekade lalu, dan mereka jauh lebih populer daripada yang Anda kira," kata Bitdefender, seperti dilansir detikcom.
Baca Juga:
Tiga Fitur Anti-Maling di Hp Android Segera Diluncurkan Google
Untuk membuktikan klaimnya, perusahaan memeriksa HP yang menggunakan aplikasi Bitdefender. Seperti yang diduga, ada sejumlah besar perangkat yang belum ditingkatkan ke Android 12 atau Android 11.
Secara rinci, Android 12 mewakili 36,47% dari smartphone yang diperhitungkan dalam penelitian ini. Android 11 berjalan di 29,15% perangkat.
Android 10 masih dijalankan 15,03% perangkat. Versi Android ini tidak akan lagi mendapatkan dukungan oleh Google mulai September 2022 ketika Android 13 akan tersedia dalam versi final dan stabil.
Jadi, 35%HP Android yang digunakan di seluruh dunia tidak akan lagi mendapatkan patch keamanan, yang membuka gerbang bagi hacker untuk meretas perangkat. Meski tanpa memperhitungkan Android 10 jumlahnya masih cukup besar, bila dihitung ada 20% perangkat sudah rentan.
Bitdefender merekomendasikan untuk "mempertimbangkan periode dukungan saat membeli perangkat baru". Perusahaan menyarankan untuk menghindari HP dengan dukungan perangkat lunak yang tidak memadai.
"Kapan pun kerentanan baru muncul, saran pertama selalu sama, apa pun platformnya: terapkan patch keamanan terbaru sesegera mungkin," saran Bitdefender. [JP]