Walinki.Id | 4.000 dosis vaksin AstraZeneca di Kudus, Jawa Tengah, dilaporkan kadaluarsa karena terlalu lama tidak digunakan.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan agar hal ini menjadi pelajaran seluruh pihak.
Baca Juga:
Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran 2023
Dia meminta pemerintah daerah (pemda) untuk tidak menunda-nunda pelaksanaan vaksinasi agar vaksin tidak menjadi kadaluarsa.
“Hendaknya hal ini menjadi pembelajaran bagi seluruh unsur dalam sistem kesehatan baik pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten/kota untuk tidak menunda proses vaksinasi,” katanya dalam konferensi persnya, Kamis (4/11/2021).
Dia menegaskan bahwa vaksin saat ini adalah sesuatu yang sangat berharga. Pasalnya tidak mudah bagi pemerintah untuk mendapatkan vaksin.
Baca Juga:
Vaksin Covid-19 Bakal Berbayar, Kemenkes Jawab Ini
“Karena vaksin ini sangat berharga untuk melindungi masyarakat di daerahnya masing-masing. Selain itu masyarakat harus proaktif menyambangi titik vaksinasi. Ingat bahwa akses terhadap vaksin tidak mudah untuk kita dapatkan. Sehingga harus sangat dihargai dan dipergunakan secara maksimal,” tuturnya.
Wiku mengungkapkan hingga tanggal 1 November 2021 terdapat 40 juta dosis vaksin covid-19 di daerah. Dimana setidaknya sudah 241 juta dosis vaksin yang didistribusikan ke seluruh daerah ke tanah air.
“Jumlah stok ini cukup untuk kebutuhan pelaksanaan vaksinasi dalam satu bulan ke depan karena laju vaksinasi di Indonesia saat ini mencapai 50 juta dosis dalam 5 minggu,” pungkasnya. [Ass]