Walinki.id | Beberapa hari lalu, Twitter diramaikan keluhan salah satu penggunanya yang merasa mendapatkan respon tidak menyenangkan dari pengelola restoran.
Berdasarkan ceritanya, ia mendapatkan sikap ketus dan tidak ramah ketika hendak memotret suasana dapur demi keperluan konten media sosialnya.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Keluhan itu langsung viral dan jadi sasaran kritikan netizen karena dianggap arogan, bukannya menuai dukungan.
Dokumentasi pribadi di dapur restoran tanpa izin itu dinilai melanggar batas dan sudah sepantasnya mendapatkan respon demikian dari manajernya.
7 perilaku menyebalkan konsumen restoran
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Konsumen restoran sering kali datang dengan perilaku yang bervariasi dengan kepribadian masing-masing.
Tak heran jika waiters dan manajer restoran perlu bersikap profesional agar bisa menjalankan bisnisnya dengan baik.
Namun ada kalanya perilaku konsumen restoran bisa sangat menyebalkan sehingga mereka habis kesabaran. Apa saja?
Bertele-tele
Perilaku yang kerap membuat frustasi banyak pelayan restoran adalah pelanggan yang bertele-tele.
Mereka mengaku sudah siap memesan namun sebenarnya belum membaca buku menu yang disediakan dan terus terus mengajukan banyak pertanyaan.
Tentunya ini membuang waktu sehingga waiters tidak bisa bekerja dengan optimal.
Bersiul atau menjentikkan jari Tindakan tersebut sebenarnya berlebihan dan cenderung kasar ketika kita ingin memanggil waiters. Sikap yang lebih sopan adalah dengan kontak mata atau lambaian singkat yang akan direspon jauh lebih baik.
Tidak memperhatikan anak saat di restoran
Jangan membiarkan anak berkeliaran atau berperilaku tidak pantas sementara kita asyik bersantap di restoran.
Hal ini bisa mengganggu konsumen lain dan membuat para pelayan kerepotan melakukan pekerjaannya.
Ingat, mereka dibayar untuk melayani kita saat menikmati hidangan di restoran, bukan mengasuh anak.
Asyik mengobrol di telepon
Sibuk dengan telepon ketika pelayanan sedang berusaha menyajikan makanan atau menanyakan pesanan kita adalah perilaku yang menyebalkan.
Tak hanya kasar, sikap ini juga mengesankan kita tidak ingin diganggu dengan tugas yang harus mereka lakukan.
Genit
Konsumen genit tentu menakutkan bagi banyak waiters di restoran, laki-laki maupun perempuan.
Hormati mereka, bukannya malah memberikan komentar, gestur atau sikap yang tidak nyaman.
Mereka mungkin tidak bisa menolaknya karena takut menyinggung perasaan kita atau kehilangan pekerjaannya namun bukan berarti boleh dilakukan.
Genit Konsumen genit tentu menakutkan bagi banyak waiters di restoran, laki-laki maupun perempuan. Hormati mereka, bukannya malah memberikan komentar, gestur atau sikap yang tidak nyaman.
Mereka mungkin tidak bisa menolaknya karena takut menyinggung perasaan kita atau kehilangan pekerjaannya namun bukan berarti boleh dilakukan.
Malas menghitung tagihan
Banyak konsumen restoran biasanya membayar tagihannya dengan patungan bersama rekannya yang lain.
Namun mereka malas menghitungnya sendiri dan malah menyuruh pelayan restoran melakukannya.
Hal ini tentunya bukan tugas mereka dan cenderung merepotkan serta membuang waktu.
Terlalu lama
Jangan duduk terlalu lama di restoran jika kita sudah selesai bersantap dan tagihan sudah dibayar.
Tidak masalah jika masih ingin bersantai dan mengobrol selama beberapa menit namun pastikan tidak memakan waktu terlalu lama.
Keberadaan kita mungkin mencegah konsumen lain datang ke restoran tersebut karena bangku yang sudah penuh. Hal ini bisa berdampak pada bisnis restoran tersebut sekaligus menghambat pekerjaan para pelayan.(jef)