WALINKI ID I Demo buruh berlangsung di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pukul 10.50 WIB, Senin (29/11/2020).
Mereka menuntut mencabut surat keputusan (SK) upah minimum provinsi (UMP) 2022.
Baca Juga:
Prabowo Tampil Berwibawa di Mata Dunia, Anies: Lawatan Internasional Sangat Produktif!
Momen tak biasa terjadi saat demo buruh di Balai Kota DKI Jakarta. Momen tak biasa itu mulai dari teriakan 'bencong' hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang duduk lesehan saat menemui massa.
Dalam demo itu, massa tampak membawa sejumlah atribut lain, seperti spanduk dan replika keranda mayat. Para buruh tampak berbaris dan menyanyikan lagu 'Indonesia Raya'. Mereka kemudian menyanyikan yel-yel menolak UMP 2022.
"Gubernur DKI Jakarta harus merevisi SK UMP 2022," kata salah seorang orator dari atas mobil komando.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan besaran upah minimum tahun 2022 sebesar Rp 4.453.935,536. Buruh keberatan atas kenaikan UMP yang hanya 1,09% itu.
UMP pada 2021 sebesar Rp 4.416.186,548. Hal ini berarti UMP 2022 mengalami kenaikan Rp 37.749.
Aksi demo bahkan sempat berlangsung ricuh. Sejumlah petugas kepolisian yang berjaga pun tampak mencoba menahan massa. Bahkan tampak ada massa aksi yang melempar botol ke arah gerbang Balai Kota DKI Jakarta.
Winarso, Ketua Perwakilan Daerah KSPI DKI Jakarta, dari atas mobil komando mencoba melerai keadaan. Dia meminta massa menahan diri.
"Tahan, tahan, kita ke sini untuk melakukan aksi damai. Jangan sampai aksi kita ternodai dengan aksi kekerasan yang kalian lakukan. Perintah satu komando. Sekarang semuanya duduk," ujar winarno.
Setelah itu, tampak Winarso menyampaikan bahwa dia dipersilakan masuk ke Balai Kota untuk bertemu Anies. Dia diikuti seorang anggota KSPI yang menggunakan seragam berwarna putih.
Anies Diminta Jangan Jadi Gubernur Bencong
Massa buruh meminta Anies mengambil sikap membatalkan penetapan UMP 2022. Buruh berharap Anies tak jadi gubernur penakut.
"Saya mengatakan Pak Anies Baswedan jangan menjadi gubernur yang bencong, jangan jadi gubernur yang takut, karena hari ini jelas-jelas itu putusan MK, Gubernur DKI harus berani melawan itu, Gubernur Jabar belum menetapkan upah, kenapa berani-beraninya menetapkan UMP DKI Jakarta," kata perwakilan KSPI Jakarta, Sony Hinasa, di Balai Kota Jakarta, Senin (29/11/2021).
Serikat buruh meminta revisi UMP 2022 dilakukan hari ini. Mereka meminta adanya kenaikan UMP sebesar 7-10 persen dari UMP sebelumnya.
"Kami buruh DKI Jakarta meminta harus hari ini revisi dan mencabut tuntutan buruh UMP Rp 37 ribu sebagai selisih, yaitu cuma berapa persen kita minta 7-10 persen gubernur harus berani," ujarnya.
Anies Lesehan Bertemu Massa
Pukul 13.00 WIB, Anies pun keluar menemui massa. Anies bahkan duduk bersila di jalanan di tengah massa.
"Hidup buruh," teriak Anies melalui pengeras suara.
"Hidup," balas massa buruh.
Temui Massa Buruh, Anies Akui Kenaikan UMP DKI 2022 Terlalu Kecil
Saat menemui buruh, Anies menyampaikan keberatan atas upah minimum provinsi (UMP) yang diterapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Anies menyebut angka kenaikan itu tidak cocok jika diterapkan di DKI Jakarta karena dinilai terlalu kecil.
"Kita mengatakan formula ini tidak cocok untuk diterapkan di Jakarta. Formula ini kalau diterapkan di Jakarta tidak sesuai. Kami pun berpandangan ini angka yang terlalu kecil untuk buruh di Jakarta," ujar Anies.
Anies diketahui sudah berkirim surat ke Kemenaker. Sambutan dari Anies itu disambut tepuk tangan oleh seluruh massa buruh. (tum)