WALINKI.ID | Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menemui pelaku usaha peternakan telur ayam untuk berdiskusi soal lonjakan harga telur belakangan ini. Pertemuan langsung akan dilakukan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
"Kami dalam waktu dekat ini Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan akan mengundang pelaku usaha terutama pada tingkat peternakan petelur day old chicken (DOC) untuk mengajak bicara terkait lonjakan harga ini," kata Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra seperti dikutip dari Antara Kamis (25/8).
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Harga telur ayam melonjak tajam hingga ke atas Rp30 ribuan beberapa waktu belakangan ini. Berdasarkan pantauan di Infopangan Jakarta, harga telur ayam mencapai Rp31 ribu per kg.
Sementara itu, berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, harga telur di Jawa Timur Rp30 ribu, Jawa Tengah Rp30.250 dan Jawa Barat pada Kamis ini.
Syailendra memaparkan lonjakan itu terjadi akibat penurunan populasi ayam petelur hingga 30 persen. Penurunan itu dipicu berkurangnya konsumsi dan merosotnya harga pada awal pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Karena penurunan itu, banyak pelaku usaha lebih memilih memotong ayam ketimbang menunggu hasil telurnya. Namun seiring meredanya kasus Covid dan pelonggaran PPKM, permintaan telur naik.
"Pelonggaran PPKM terkait dengan perubahan status Covid-19 telah meningkatkan permintaan terhadap telur ayam ras dengan sangat signifikan yaitu sebesar 60 persen untuk memenuhi konsumsi rumah tangga, hotel, restoran, dan kafe, serta industri makanan dan minuman," ujar Syailendra.
Akibat kenaikan permintaan tersebut, lanjutnya, tidak sedikit pedagang besar yang meningkatkan stok telur untuk dapat memenuhi permintaan masyarakat.
Selain didorong masalah itu, lonjakan harga telur juga ditopang program bansos/penyaluran telur kepada masyarakat.
Ia mengatakan kejadian serupa pernah terjadi pada Desember 2021. Saat itu penyerapan telur oleh pemerintah untuk bansos menyebabkan harga telur ayam ras di tingkat peternak mencapai Rp23 ribu per kilogram (kg) dengan puncak tertinggi terjadi pada minggu ke-4 Desember 2021 yang mencapai Rp26.900 per kg.
Syailendra menjelaskan sejumlah upaya yang telah dilakukan Kemendag untuk menjaga stabilitas harga telur ayam ras, antara lain dengan menyediakan jagung pakan dengan harga sesuai harga acuan pemerintah yaitu sebesar Rp4.500 per kg untuk membantu peternak layer terutama skala mikro kecil. [jat]