WALINKI ID | Sejumlah negara di Eropa hingga Amerika Serikat (AS) masuk dalam daftar 10 negara dengan investasi terbesar di Indonesia sepanjang 2021.
Kementerian Investasi membantah persepsi yang menyebut sumber investasi di RI didominasi hanya dari satu negara.
Baca Juga:
Bahlil: Nilai Investasi Rp 302 Triliun, Tapi Kurang Serap Tenaga Kerja RI
"Jadi sudah tidak benar ada satu persepsi bahwa investasi kita hanya didominasi oleh satu negara. Pada 2021 ada beberapa negara Eropa ikut ambil bagian di 10 besar," ungkap Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (31/1/2022).
Semula, kata Bahlil, hanya Belanda yang masuk dalam 10 besar investasi terbesar di RI. Lalu, Swiss masuk dalam daftar tersebut pada 2021.
Berdasarkan data yang dipaparkan Bahlil, Singapura menjadi negara yang berinvestasi paling banyak di Indonesia, yakni US$9,39 miliar. Kemudian, Hong Kong US$4,6 miliar, China US$3,16 miliar, AS US$2,53 miliar, dan Jepang US$2,26 miliar.
Baca Juga:
Peringkat Investasi BKPM: Ridwan Kamil Jadi Juara
Sementara, untuk sektornya sendiri paling besar adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp117,5 triliun. Porsinya sebesar 13 persen dari total investasi di RI.
Lalu, sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp117,4 triliun, transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp107,4 triliun, serta listrik, gas, dan air Rp81,6 triliun.
Dari segi daerah, mayoritas investasi berada di Jawa Barat senilai Rp136,1 triliun. Disusul DKI Jakarta Rp103,3 triliun, Jawa Timur RP79,5 triliun, Banten Rp58 triliun, dan Riau Rp53 triliun.
"Yang kami hitung yang sudah konstruksi dan produksi," imbuh Bahlil.
Selanjutnya, ia mengatakan total investasi di RI mencapai Rp901 triliun atau 100,1 persen dari target Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebesar Rp900 triliun.
"Ada 133.258 proyek investasi," kata Bahlil.
Jika dirinci, investasi ini berasal dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp454 triliun. Angkanya setara dengan 50,4 persen dari total investasi.
Lalu, investasi berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp447 triliun. Realisasi itu setara 49,6 persen dari total investasi.
Sementara, investasi itu mayoritas mengalir ke luar Jawa sebesar Rp468,2 triliun atau 52 persen. Lalu, investasi di Jawa sebesar Rp432,8 triliun atau 48 persen. [tum]