WALINKI ID | Pengusaha Garibaldi Thohir atau Boy Thohir menyindir muda-mudi yang ingin kaya dengan cara instan sambil menyebut jatuh terlalu tinggi akan susah bangkit.
"Karena segala sesuatu ada prosesnya. Satu-satu, takutnya kalau mau instan mau cepat-cepat kaya, ada ponzi scheme, ada apa segala macam. Jatuh. Kalau sudah jatuhnya dari tinggi ke bawah susah," dalam Ask d'Boss detikcom, Sabtu (30/4).
Baca Juga:
Transformasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Bappebti Dorong Transaksi Multilateral
Menurutnya, segala sesuatu ada prosesnya. Pasalnya, keinginan cepat kaya dikhawatirkan akan membuat anak muda "jatuh" dan kesulitan untuk bangkit.
"Kalau kita satu-satu istilah saya kalau jatuhnya nggak terlalu dalam kita bangkit lagi. Saya juga begitu, jatuh bangun, jatuh bangun. Ibaratnya teori saya, 9 kali jatuh harus 10 kali bangun. Jadi kita menata itu satu-satu. Kalau terlalu dalam recover-nya susah gitu loh," tuturnya.
Boy sendiri mengaku lebih memilih saham daripada investasi aset digital kripto yang saat ini sedang populer di kalangan anak muda.
Baca Juga:
Kejati Jawa Tengah Tahan Pegawai Bank BUMN Terkait Kasus Pembelian Kripto
Pandangannya tersebut disampaikan Boy karena ia merupakan tipe orang yang konservatif. Ia pun menyebut kripto bukan bagian dari dunianya.
"Saham kan masih bisa lihat perusahaannya, performance-nya, track record-nya. Kripto ini sesuatu yang memang saya nggak ngerti. Tentunya high risk high return. Untuk itu saya lebih hati-hati saja," terangnya.
Maka dari itu, Boy mengatakan dirinya tidak menanamkan modal pada instrumen digital tersebut.
Lebih lanjut, ia berpesan agar anak muda tidak mudah tergiur asa untuk kaya dengan instan, meskipun peluang tersebut banyak digaungkan di media sosial.
"Saya nggak. Nggak main kripto. Kita tuh jangan melihat Elon Musk begini-begini. Kita nggak tahu Elon Musk ruginya juga berapa banyak," tuturnya. [tum]