Walinki.Id | Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku siap diaudit untuk membuktikan dirinya memperoleh keuntungan dari PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).
“Besok suruh diaudit, ada gak saya terima deviden,” katanya, dikutip dari YouTube Deddy Corbuzier, Rabu (10/11/2021).
Baca Juga:
Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Luhut: Bandara Pertama yang Dibangun Tanpa APBN
Luhut juga menyampaikan bahwa setiap pembelanjaan anggaran selalu melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Luhut mencontohkan, pada pembelian paket obat gratis bagi penderita Covid-19 beberapa waktu lalu, dirinya meminta BPKB memeriksa kembali harga dari setiap obat tersebut.
“Setiap keputusan yang saya buat, BPKP audit dulu,” ujarnya.
Baca Juga:
Luhut Pandjaitan: Pabrik di Jakarta Dipasang Sensor Deteksi Gas Kurangi Polusi Udara
Luhut yang merupakan Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali itu menyayangkan tudingan banyak pihak yang menyebutnya berbisnis tes PCR.
Padahal, dia memastikan bahwa keterlibatan dirinya di PT GSI yang melayani tes tersebut adalah berdasarkan kemanusiaan.
Menurutnya, pada masa awal pandemi Covid-19, Indonesia masih sangat kekurangan alat-alat terkait Tes PCR sehingga dibutuhkan tindakan cepat untuk segera mengatasinya.
“Saya udah ngerjain, saya nyumbang, dibully lagi,” katanya.
Adapun kepemilikan saham Luhut di PT GSI diwakili oleh PT Toba Sejahtera dan anak usaha TBS Energi Utama, PT Toba Bumi Energi.
Keduanya memiliki saham masing-masing 242 saham atau senilai Rp242 juta.
Sementara itu, PT GSI tercatat memiliki modal dasar sebesar Rp 4 miliar dengan modal yang ditempatkan senilai Rp 2,96 miliar. [As]