WALINKI ID | Ketegangan antara Rusia dan Ukraina semakin memanas. Kedua negara pun telah melancarkan serangannya masing-masing.
Ukraina dilaporkan telah meledakkan sejumlah jembatan menuju Kyiv dalam upaya untuk mencegah pasukan Rusia menyusup ke Ibu Kota.
Baca Juga:
Polri Sebut AKBP Fajar Buat Konten Porno Anak dan Unggah ke Situs Internet
Jembatan yang diledakkan menghubungkan Kyiv dengan Crimea yang telah dikuasai militer Rusia. Sementara itu, Rusia disebut telah melumpuhkan jaringan internet di Ukraina.
Pemantau jaringan internet global NetBlocks menyatakan adanya gangguan internet yang signifikan di Kota Kharkiv tak lama setelah terjadi ledakan besar muncul di kota tersebut. Para pengguna melaporkan kehilangan layanan internet kabel dari ISP Triolan.
Data jaringan pun menunjukkan hilangnya koneksi dari jaringan Triolan, yang sejalan dengan laporan para pengguna yang menyebutkan layanan internet kabelnya mati. Meski begitu, jaringan telepon seluler menurut NetBlocks masih bisa beroperasi.
Baca Juga:
Jaringan Telkomsel Hilang, Warganet di Sibabangun Mengeluh
"Di tengah laporan pemadaman listrik dan peningkatan aktivitas militer di Donetsk, Ukraina, data jaringan real-time menunjukkan gangguan pada konektivitas internet," tulis NetBlocks dalam Twitter resminya pada Jumat kemarin, dikutip Minggu (27/2/2022).
Wakil perdana menteri Ukraina diketahui telah meminta CEO SpaceX Elon Musk untuk menyediakan layanan internet ke negara itu di tengah serangan Rusia - dan Musk mengirimkannya, menurut pertukaran Twitter antara keduanya pada hari Sabtu, seperti dilaporkan CNN International.
Mykhailo Fedorov, Wakil Perdana Menteri Ukraina dan Menteri Transformasi Digital, men-tweet ke Musk: "sementara Anda mencoba menjajah Mars - Rusia mencoba menduduki Ukraina! Sementara roket Anda berhasil mendarat dari luar angkasa - roket Rusia menyerang warga sipil Ukraina! Kami meminta Anda untuk memberi Ukraina stasiun Starlink dan untuk memanggil orang Rusia yang waras untuk membela."