WALINKI ID | Pada perdagangan terakhir pekan lalu Jumat (18/2/2022) harga kontrak futures CPO di Bursa Malaysia naik 0,58% di level MYR 5.539/ton. Namun dalam sepekan harga CPO melemah 0,61%.
Harga kontrak minyak sawit mentah (Crude Palm Oil) dalam sepekan mengalami koreksi tipis.
Baca Juga:
Bos Sawit Sumringah, Harga CPO Menguat di Awal Pekan
Menyadur dari CNBC Indonesia, Pelemahan yang terjadi menyusul koreksi yang terjadi pada harga minyak mentah global. Harga kontrak berjangka Brent turun hampir 1% di sepanjang pekan ini.
Kemungkinan aktifnya kembali perjanjian Nuklir Iran dengan dunia membuka peluang naiknya pasokan minyak global, meskipun kesepakatan sangat tergantung pada keputusan masing-masing pihak yang terlibat.
Harga minyak mentah dunia cenderung bergerak searah dengan harga CPO karena minyak sawit dan minyak nabati lain juga digunakan sebagai bahan baku untuk membuat biodiesel, sumber energi alternatif untuk minyak mentah dan bahan bakar fosil.
Baca Juga:
Harga TBS Kaltim Naik jadi Rp2.490,52 Per Kg
Bagaimanapun juga harga CPO masih berada di kisaran level all time high (ATH) meski terkoreksi. Beberapa sentimen yang datang dari negara produsen mampu membuat harga bertahan di level yang tinggi.
Dari Malaysia sebagai produsen terbesar kedua, kinerja ekspor yang ciamik mengindikasikan permintaan CPO tetap tinggi di tengah ancaman disrupsi pasokan yang berlanjut.
Melansir Reuters, surveyor kargo menyebutkan bahwa ekspor Malaysia diestimasikan meningkat 11-24% secara month on month (mom) jika mengacu pada periode 1-15 Februari.