WALINKI ID | Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah harga bahan pokok meningkat. Kenaikan ini dipicu oleh beberapa faktor, mulai dari tingginya permintaan serta konflik Rusia-Ukraina yang menyebabkan harga komoditas melonjak.
Sebut saja seperti elpiji, bahan bakar minyak (BBM), kedelai, daging sapi, hingga minyak goreng. Sejumlah harga bahan pokok juga mengalami kenaikan pada momen Ramadan pada tahun ini.
Baca Juga:
Sekda Sulbar Ajak Pemerintah Daerah Perkuat Sinergi Kendalikan Inflasi di Wilayah
Melansir dari CNBC Indonesia Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa tantangan dan ancaman yang kini dihadapkan masyarakat bukan lagi soal pandemi Covid-19, melainkan juga kenaikan harga barang.
"Dulu tantangan dan ancaman bagi masyarakat adalah pandemi, sekarang tantangan dan ancaman bagi masyarakat adalah kenaikan barang-barang tersebut," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers usai Sidang Kabinet Paripurna, Selasa (5/3/2022).
Sri Mulyani menyebut, kenaikan harga barang memang tak lepas dari kenaikan harga komoditas global, dipicu eskalasi Rusia-Ukraina. Belum lagi ditambah dengan ancaman inflasi global yang kian meninggi.
Baca Juga:
BPS Sulawesi Barat Catat Inflasi Bulan ke Bulan 0,33 Persen Akibat Kenaikan Harga
"Ini telah memberikan dampak di satu sisi APBN penerimaan negara akan naik. Namun di sisi lain, masyarakat juga akan merasakan rambatan dari inflasi global," kata Sri Mulyani.
Pemerintah, ditegaskan Sri Mulyani akan merumuskan berbagai kebijakan. Salah satunya, tambahan penerimaan dari kenaikan harga komoditas akan dialokasikan untuk bantuan kepada masyarakat.
"Dari sisi APBN kita akan merumuskan langkah tambahan penerimaan ini bisa dialokasikan dengan tepat," tegasnya.
Kita masih ada Rp 455 triliun melakukan program ekonomi ini difokuskan ke program seperti labor intensive, atau program yang meningkatkan ketahanan dan penciptaan lapangan kerja terutama kepada kementerian PUPR dan kementerian lain," jelasnya.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna, Sri Mulyani menekankan bahwa kenaikan harga pangan dunia juga menjadi sorotan. Dunia saat ini dalam kondisi yang tidak mudah, sehingga ketahanan pangan dan energi perlu ditingkatkan.
"Mungkin ini dari sisi APBN kita dukung langkah mengamankan masyarakat kita terutama tadi yang merasakan dampak global yang memang dirasakan seluruh dunia dan sisi lain menggunakan APBN secara tepat sehingga betul-betul menjaga keselamatan rakyat," tegasnya. [tum]