Walinki.id |Pengaduan masyarakat ke Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) berjalan setiap waktu dengan berbagai masalah.
Sepanjang tahun 2022 ada tiga sektor pengaduan yang paling banyak yakni sektor jasa keuangan, e-commerce, dan perumahan.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Kepala BPKN, Rizal E Halim, mengatakan, selama tahun 2022 menerima pengaduan sebanyak 1059 dengan total kerugian konsumen per 16 Desember 2022 sebesar Rp102 miliar.
" BPKN terus memperkokoh komitmen terhadap perlindungan dan keamanan konsumen komitmen dikukuhkan melalui penandatangan nota kesepahaman antara BPKN RI dengan stakeholder dan juga melakukan edukasi secara masif," ujar Rizal dalam acara 'Catatan akhir tahun 2022 BPKN' di Jakarta.
Wakil Kepala BPKN, Muhammad Mufti Mubarok, mengungkapkan, pada sektor jasa keuangan ada 5 kasus yang menonjol yakni asuransi, kasus-kasus koperasi di tingkat kota, perbankan, uang digital, pembiayaan leasing, dan juga pinjaman online.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
" Asuransi kasusnya seperti Jiwasraya, Asabri. ini masih terus dilakukan, kasus koperasi tingkat kota seperti yang ada di kota Medan. Koperasi-koperasi dengan investasi berbalut dengan koperasi, pinjaman online," ujarnya.
Kemudian ke dua, dari sisi e-commerce, kasus yang sering diadukan seperti pengembalian tiket atau barang, pembatalan transaksi, pembelian barang-barang palsu, COD.
Selanjutnya ketiga, pada sektor perumahan. Menurutnya kasus sektor perumahan yang masih hangat saat ini adalah terkait Meikarta pembangunan yang mangkrak, dan juga legalitas bangunan dan tanah, serta pengembalian pembiayaan DP atas pembatalan.
" Biasanya para pengembang ini memainkan sertifikat masih atas nama yang lama namun sudah melakukan transaksi kepada konsumen, itu sudah melanggar UU. pengembalian dana DP ini masih masalah artinya DP yang mestinya kembali ini tidak kembali," terang dia.(jef)