WALINKI.ID | Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan menyampaikan, ketersediaan telur ayam ras untuk konsumsi di Indonesia Wilayah Timur aman dan mencukupi.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah saat melakukan kunjungan kerja ke salah satu peternakan ayam ras petelur di Sulawesi Selatan, PT. Cahaya Mario di Kabupaten Sidrap pada hari ini Jumat (16/09).
Baca Juga:
Presiden Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Amran Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan
"Kami hadir disini untuk memastikan ketersediaan telur ayam untuk konsumsi untuk masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan mencukupi, bahkan secara nasional pun juga cukup," kata Nasrullah dalam keterangannya.
Untuk itu, masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan karena ketersediaannya mencukupi bahkan surplus sampai Desember 2022.
Nasrullah menjelaskan, Kabupaten Sidrap merupakan salah satu daerah sentra produksi ternak ayam ras petelur (layer) terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Berdasarkan data produksi telur ayam ras di Kabupaten Sidrap sebanyak 75.793 ton dari total populasi ayam ras petelur (layer) sebanyak 5.227.123 ekor, sedangkan kebutuhan telur ayam ras sebanyak 70.472 ton, sehingga terdapat surplus sebanyak 5.321 ton.
Lebih lanjut Nasrullah menjelaskan, jumlah penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 9.022.300 orang dengan konsumsi telur ayam ras per kapita sebesar 19,40 kg/kap/thn, sehingga kebutuhan telur tahun 2022 sebesar 175.033 ton.
Dia merinci, total populasi ayam ras petelur (layer) di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 12.982.642 ekor dan proyeksi produksi telur ayam ras Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022 sebanyak 188.248 ton, sehingga terdapat surplus sebanyak 13.215 ton.
Surplus ini digunakan sebagai Buffer Stock sebanyak 264 ton (2 persen) dan dijual keluar Pulau Sulawesi, seperti ke Kalimantan, NTT, Maluku dan Papua sebanyak 733 ton (5,55 persen) per tahun.
"Melihat kondisi ini, kami terus mendorong peternak ayam ras petelur (layer) di Kabupaten Sidrap ini untuk terus meningkatkan produksi dan menargetkan untuk ekspansi ekspor," ujar Nasrullah.
"Harapan kita semua peternakan ayam ras petelur (layer) di Indonesia yang merupakan salah satu usaha yang kebanyakan dikelola oleh peternak lokal ini dapat berpeluang untuk merambah ekspor," imbuhnya
Sementara itu, pimpinan perusahan peternakan PT. Cahaya Mario, H. Usman Appas menyampaikan, produksi telur di peternakannya saat ini sudah dikirim keluar Sulawesi seperti ke Kalimantan, NTT, Maluku dan Papua bahkan seluruh wilayah Indonesia timur.
"Kami mewakili peternak di Kabupaten Sidrap menyampaikan bahwa produksi telur ayam konsumsi untuk masyarakat di Indonesia Wilayah Timur cukup tersedia dan kami siap mensupplai sesuai kebutuhannya," pungkasnya. [jat]