WALINKI ID I Aksi massa Pemuda Pancasila ke Gedung DPR RI, yang menuntut jiwa besar Wakil Ketua Komisi II dari Fraksi PDIP, Junimart Girsang, belum juga kesampaian.
Sampai berita ini dibuat, Kamis (25/11/2021), pukul 16.09 WIB, politikus PDIP itu belum juga menampakkan batang hidungnya untuk menemui massa Pemuda Pancasila yang sengaja hadir untuk dirinya.
Baca Juga:
Ribuan Kader Pemuda Pecasila Gereduk Gedung DPR-MPR
Hal itu jualah yang membuat Ketua Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) Pemuda Pancasila DKI Jakarta, Ade Anggraini SH MH, menyesalkan sikap tidak gentleman dari Junimart Girsang.
“Jujur saja, saya sangat menyesalkan sikap Junimart yang tidak menerima kami. Seharusnya, kehadiran Pemuda Pancasila di DPR ini menjadi momentum bagi dia untuk menyelesaikan masalah yang dibuatnya secara langsung dengan keluarga besar Pemuda Pancasila,” kata Ade kepada WahanaNews, Kamis (25/11/2021),
Ia betul-betul berharap Junimart Girsang bisa menunjukkan diri sebagai sosok yang berjiwa besar.
Baca Juga:
Demo Ormas PP di DPR Dibubarkan Aparat Kepolisian
“Saya berharap, dengan kejadian ini, Junimart segera muncul, jangan pengecut menghadapi kami, hadapi dengan jiwa besar,” katanya.
“Permintaan kami hanyalah pernyataan maaf secara terbuka di hadapan teman-teman Pemuda Pancasila semua,” imbuhnya.
Sampai saat ini, menurut Ade, pihaknya belum juga diberi kesempatan untuk masuk ke dalam Gedung DPR RI guna menemui Junimart Girsang.
“Sungguh sangat disayangkan sekali,” tandasnya.
Terkait insiden yang sempat mewarnai aksi damai Pemuda Pancasila di Gedung DPR RI itu, sehingga terjadi keributan antara massa pengunjuk rasa dengan pihak aparat keamanan, Ade menyinggung adanya indikasi penyusupan.
“Kami menduga, insiden tersebut terjadi akibat kehadiran penyusup yang turut memprovokasi aksi damai ini,” katanya.
Namun, situasi itu tak berubah menjadi chaos dan kembali kondusif dalam tempo singkat.
“Alhamdulillah, sudah kondusif sekarang,” ujar Ade.
Dikabarkan sebelumnya, ribuan massa Pemuda Pancasila menyatroni Gedung DPR RI untuk mendesak Junimart Girsang menyampaikan permohonan maafnya secara terbuka.
Desakan itu bermula dari pernyataan Junimart di media, yang menyinggung harkat dan martabat keluarga besar Pemuda Pancasila.
Atas dalih sering menciptakan keresahan di masyarakat akibat kerusuhan-kerusuhan yang terjadi, Junimart meminta pemerintah untuk mengevaluasi --bahkan kalau perlu membubarkan-- keberadaan ormas Pemuda Pancasila, seperti ketegasan yang diperlihatkan pemerintah terhadap FPI. (tum)