WALINKI ID| Pemerintah mengizinkan mudik di tahun ini, hasilnya pemerintah memperkirakan 85 juta orang mudik di tahun ini.
Namun, bayangan seram muncul belakangan, yakni potensi penyebaran Covid-19 setelah para pemudik tersebut Kembali ke Jabodetabek dan wilayah lainnya.
Baca Juga:
Wakil Wali Kota Jakarta Barat Apresiasi Pelantikan Pengurus DPC HIPPI
"Kemungkinan terkena Covid mengecil, tapi kalau terjadi, prokes tetap dikedepankan, itu nggak kompromi," kata Ketua Komite Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Aloysius Budi Santoso dilansir dari CNBC Indonesia, Senin (9/5/22).
Potensi penyebaran Covid-19 memang tidak begitu besar dengan melihat perkembangan kasus beberapa waktu terakhir di Indonesia. Saat ini angka kasus aktif berada di kisaran 6 ribuan kasus. Namun, dunia usaha tetap harus waspada, apalagi melihat kejadian tahun lalu dimana setelah momen lebaran kasus Covid meningkat tajam.
"Kalau Covid dia bekerja dampaknya nggak cuma bagi yang kena Covid, tapi juga ke yang lain. Di perusahaan selalu menyiapkan kontigensi plan, bahwa misal lini produksi tax time agak dikurangi untuk mengantisipasi kejadian karyawan yang mestinya masuk tapi terdampak Covid. Secara umum pengusaha punya langkah operasional," sebut Budi.
Baca Juga:
Kadin Versi Anindya Bakrie, Aktor Raffi Ahmad Diangkat Jadi Waketum
Demi meminimalisir penyebaran kasus, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pengusaha agar memaksimalkan system bekerja dari rumah (WFH).
"Pemerintah juga akan memantau 1-2 minggu ke depan. Kami imbau untuk optimalkan WFH selama beberapa hari ke depan untuk kurangi risiko penyebaran," tegas Luhut. [tum]