WALINKI ID | Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution mengatakan bahwa proses distribusi BBM pada musim lebaran 2022 cukup menantang. Pasalnya, mudik 2022 merupakan dimana arus mudik tertinggi dari dua tahun terakhir.
PT Pertamina (Persero) mencatat lonjakan permintaan bahan bakar minyak (BBM) pada arus mudik lebaran 2022 sebesar 41%. Adapun lonjakan tersebut melebihi estimasi awal rata-rata kenaikan masa mudik tahun-tahun sebelumnya yang biasanya hanya sebesar 11%.
Baca Juga:
Field Trip SMKN 1 Kota Sorong, SKK Migas-Pertamina EP Papua Dukung Pengembangan Pendidikan
"Kami merasakan ketika mendistribusikan sangat-sangat challenging dan penerapan one way serta rekayasa lalu lintas itu sangat membantu kami mendistribusikan ke daerah. Tadi sudah disampaikan bahwa peningkatan konsumsi di luar perkiraan kami dari estimasi awal 11%," ujar dia dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (11/5/2022).
Dia menjelaskan bahwa tren konsumsi BBM pemudik dapat terlihat selama periode H+3 hingga H+6 arus balik. Bahkan masing-masing wilayah di Indonesia mempunyai peningkatan konsumsi BBM yang cukup tinggi.
Adapun untuk wilayah dengan peningkatan konsumsi tertinggi terjadi di Kabupaten Brebes. Kabupaten tersebut mencatatkan peningkatan konsumsi hingga mencapai 813 Kilo Liter (KL) per hari atau meningkat 120% dibandingkan rerata normal yang hanya 368 KL/hari.
Baca Juga:
BPKN Desak Pengawasan Ketat dan Tindakan Tegas terhadap SPBU Nakal
Kemudian, Wilayah dengan konsumsi tertinggi selanjutnya adalah Kabupaten Kebumen, 678 KL/hari atau naik 119% dibandingkan kondisi normal yakni 309 KL/hari, dan Kabupaten Tegal 743 KL/hari atau naik 102% dibandingkan kondisi normal di angka 366 KL/hari.
"Layanan tambahan seperti SPBU siaga dan LPG agen siaga dan SPBU modular dan motoris yang kekosongan, SPBU kantong itu berfungsi baik dan komunikasi kami. Kemudian di jalur non tol bisa diantisipasi dengan baik," katanya. [tum]