WALINKI.ID | Sejumlah anggota kepolisian di Provinsi Bangka Belitung (Babel) memberikan bantuan untuk warga yang terdampak langsung pada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Tidak hanya pada tingkat kepolisian daerah (Polda) tetapi menjangkau hingga ke kepolisian resor (Polres) di setiap daerah di Bangka Belitung, melakukan kegiatan sosial serupa.
Baca Juga:
Arus Mudik, Polda Babel Fokuskan Pengamanan di Jalur Penyeberangan
Kabid Humas Kombes Pol Maladi, Jumat (16/9/2022) mengatakan, bantuan berupa paket Sembako diberikan polisi sebagai bentuk dukungan program kepada pemerintah dalam menyalurkan kebutuhan pokok.
Ratusan paket Sembako pun sudah dibagikan oleh Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Yan Sultra beserta jajaranya, di sejumlah daerah di Babel.
"Ini sekaligus mendukung program bantuan pemerintah sebagai kompensasi adanya penyesuaian harga BBM bersubsidi. Dari supir angkutan kota hingga para nelayan yang terdampak akibat kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi," kata Maladi kepada wartawan, siang tadi.
Baca Juga:
Jaga Kondusifitas Lebaran 2023, Polda Babel Kerahkan 1.521 Personel Keamanan
Pemberian bantuan Sembako kepada masyarakat ini telah dilakukan oleh pihaknya dibeberapa kabupaten yang ada di Bangka Belitung.
"Ini sebelumnya sudah dilakukan di dua kabupaten yakni di Belitung dan Belitung Timur dan terakhir kemarin di Pangkalpinang. Ini akan terus berjalan secara rutin," katanya.
Sebelumnya, dikatakan Maladi, Kapolda berkesempatan melakukan peninjauan tanaman cabai dan sayuran yang dua bulan lalu ditanam bersama Kelompok Tani Desa Batu Betumpang Kecamatan Pulau Besar.
Hal ini sebagai wujud dalam rangka menjaga ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan tidur di Polsek Sub Sektor Pulau Besar seluas 7 hektare.
Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan produktifitas cabai agar pasokan tetap terjaga untuk menekan angka inflasi yang salah satu faktornya diakibatkan kenaikan harga cabai.
Kapolda Babel Irjen Pol Yan Sultra, mengatakan ada tiga jenis bantuan sosial yang diberikan pemerintah dari pengalihan subsidi BBM tersebut.
Pertama, bantuan sosial langsung (BLT) sebesar Rp 12,4 triliun akan diberikan kepada 20,65 juta penerima BLT selama 4 bulan mulai dengan bulan September, dengan besaran per bulan sebesar Rp 150.000.
Kedua, bantuan subsidi upah (BSU), dengan anggaran yang dipersiapkan sebesar Rp 9,6 triliun yang diberikan kepada 16 juta pekerja, penerima para pekerja yang gajinya hanya Rp 3.500.000 per bulan.
Kemudian, bantuan angkutan umum, yang diberikan kepada pekerja angkutan umum, ojek online, dan nelayan.
Kapolda Babel Irjen Pol Yan Sultra, mengatakan, pihaknya telah diminta untuk mengawal penyaluran bantuan sosial tersebut agar tepat dengan sasaran.
"Bagaimana bantuan ini bisa sampai ke yang memang berhak dan tepat dengan sasaran," kata Kapolda.
Mantan Kapolda Sultra ini, mengatakan Polda Babel telah ikut serta memberikan bantuan kepada warga yang terdamak dari kenaikan BBM bersubsidi, seperti supir, nelayan, dan buruh telah diberikan bantuan.
"Kita juga menyarankan bagaimana memasukam ke dalam daftar yang berhak mendapatkan bantuan. Jadi yang belum dapat, juga dapat di daftar bisa masukan lewat online diverifikasi kembali. Di kantor pos juga dari kapolres hingga jajaran saya minta kawal agar bantuan tepat sasaran," katanya.
Kapolda memastikan, pihaknya telah melakukan Focus Group Discussion (FGD) tujuanya untuk melakukan sosialisasi, terkait kebijakan pemerintah dalam penyesuaian harga BBM bersubsidi di Babel.
"Sehingga tidak ada perdebatan yang muncul yang tidak jelas terkait bantuan yang disalurkan pemerintah dari dampak kenaikan BBM," katanya. [jat]