WALINKI ID | Efek boikot Rusia karena serangannya ke Ukraina kembali terjadi.
Menyadur dari CNBC Indonesia Kapal Pertamina Prime dan Seaoath pembawa minyak dari Rusia menjadi salah satu target pencegatan oleh aktivis Greenpeace saat berada di lepas pantai Denmark.
Baca Juga:
Kejati Jabar Terus Perdalam Dugaan KKN di Pasar Sindangkasih Majalengka, Agus Satria: Apresiasi Untuk Kejati
Kejadian ini terjadi Kamis pekan lalu namun baru diberitakan sejumlah media asing, Minggu (3/4/2022).
Mengutip France 24, Greenpeace mengorganisir aksi untuk menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia, menyusul serangannya ke Ukraina.
"Pada pukul 11:00 (waktu setempat) para aktivis mulai memblokade supertanker Pertamina Prime, mencegah kapal lain Seaoath mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak," kata Juru Bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager.
Baca Juga:
Dugaan KKN di Proyek Gedung Pencak Silat, Aktivis Minta APH dan Komisi Persaingan Usaha Turun Tangan
Selusin aktivis menggunakan kayak dan berenang di air memblokir pengiriman tersebut. Mereka diketahui membawa spanduk yang menyerukan "berhenti mengobarkan perang" dan melukis tulisan "Perang Bahan Bakar Minyak" di lambung Pertamina Prime.
"Baru kali ini kami berhasil menghentikan pengiriman. Dalam kasus lain, kapal tanker dialihkan atau dipercepat," kata Oehlenschlager, menjelaskan banyak kapal yang sudah mereka cegat selama dua pekan ini.
"Mereka (para aktivis) sekarang akan mempertahankan blokade selama mungkin untuk memastikan kapal tidak bisa saling berdekatan untuk melakukan transfer," ujarnya lagi mendesak larangan impor dari Rusia oleh pemerintah Denmark.
Namun ini bukan pertama kalinya kapal dari Rusia dicegat. Selain Greenpeace, Prancis sebelumnya juga dilaporkan telah melakukan penyitaan terhadap sebuah kapal kargo milik perusahaan Rusia pada Februari lalu.
Penyitaan ini dilakukan pada saat kapal itu akan berlayar dari Prancis menuju Rusia pada Sabtu (26/2/2022) silam.
Menurut laporan Al Jazeera, Kapten Veronique Magnin dari Prefektur Maritim Prancis mengatakan kapal kargo itu bernama Baltic Leader.
Saat penyitaan, kapal itu berlayar dari Rouen, di Normandia menuju kota Saint Petersburg di Rusia. Prancis sendiri merupakan salah satu negara yang menjatuhkan sanksi terhadap Rusia akibat manuver Moskow yang melancarkan agresi ke Ukraina.
Rusia telah melakukan operasi militer ke Ukraina sejak 24 Februari lalu. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut bahwa hal ini dilakukan karena manuver Ukraina mendekati negara-negara Barat yang mengancam negaranya. [tum]