Walinki ID I Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pandemi Covid-19 memberikan implikasi yang besar terhadap pola perilaku konsumsi dan preferensi masyarakat Indonesia.
Hal itu dikatakan saat menghadiri Gaikindo International Automotive Conference yang berlangsung virtual, Selasa (16/11/2021).
Baca Juga:
Permintaan Tinggi, Sumatera Barat kembali Ekspor Cecak 670 Kg ke Hong Kong
Menurut dia, masyarakat sekarang mementingkan kebersihan dan kesehatan. Sementara ada asumsi transportasi publik dan ride sharing berisiko menularkan virus corona penyebab Covid-19.
"Jadi makin banyak orang yang beli mobil pribadi sehingga mendorong market otomotif," jelasnya, dikutip dari CNBC Indonesia.
Untuk mendorong industri otomotif, Sri Mulyani menuturkan pemerintah juga sudah menggelontorkan Rp 3 triliun untuk insentif PPnBM Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk mendorong pembelian masyarakat di tengah pandemi. Gelontoran itu dipicu fakta kalau industri ini juga banyak berkaitan dengan industri lainnya seperti suku cadang, jasa bengkel, pabrikan besi baja, kaca dan lainnya.
Baca Juga:
PMN bakal Percepat Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera
Sri Mulyani juga bicara mengenai upaya pemerintah mendorong Indonesia menyandang status high income pada 2025. Upaya tersebut bisa tercapai dari peningkatan investasi, inovasi dan teknologi terbaru, termasuk di industri otomotif.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwan Kartasasmita mengatakan, pertumbuhan kelas menengah Indonesia masih besar. Namun, rasio kepemilikan mobil masih rendah yaitu 99 per 1.000 penduduk.
"Ini menjadikan Indonesia pasar terbesar di ASEAN. Hal ini menjadi peluang pengembangan dan industrialisasi kendaraan bermotor di Indonesia," jelasnya.