WahanaKonsumen.com I Tiga proyek mega infrastruktur yang dibangun pemerintah Jokowi walau dimasa pandemi covid-19, bahkan saat ini masih tahap pembangunan. Antaralain:
Dua bendungan pecah rekor
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Indonesia bersiap memiliki bendungan yang akan memecahkan rekor se-Asia Tenggara. Di mana RI akan memiliki bendungan tertinggi, yakni Bendungan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, dan bendungan terpanjang Semantok di Nganjuk, Jawa Timur.
Bendungan Bener yang juga menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) akan menjadi bendungan tertinggi di Indonesia kedua tertinggi di Asia Tenggara. Nantinya proyek ini akan memiliki ketinggian 159 meter, panjang timbunan 543 meter dan lebar bawah sekitar 290 meter.
Tidak hanya untuk penyediaan air baku juga penangkal banjir, bendungan itu juga akan difungsikan sebagai PLTA dengan suplai energi listrik mencapai 6 megawatt (MW). Lokasinya juga diapit bukit sehingga menambah deretan tempat pariwisata.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
PT Brantas Abipraya (Persero) yakin bendungan ini dapat selesai tepat waktu, pada akhir 2023 sudah beroperasi.
Sementara itu, Brantas Abipraya juga sedang membangun bendungan terpanjang di Asia Tenggara yakni Bendungan Semantok di Ngajuk, Jawa Timur. Ditargetkan bendungan ini dapat selesai pada 2022 mendatang.
"Proyek ini ditargetkan selesai tahun depan, karena nanti Bendungan Semantok diproyeksikan akan memperkuat ketahanan air dan pangan di Nganjuk dan sekitarnya," kata Sekretaris Perusahaan PT Brantas Abipraya (Persero), Miftakhul Anas, dalam keterangan resmi dikutip, Jumat (17/9/2021).
Bendungan ini bakal menjadi yang terpanjang se-Asia Tenggara dengan panjang mercu mencapai 3.100 meter. Bendungan bertipe urugan random tanah tipe zonal dengan inti tegak ini memiliki tinggi 31,56 meter. Nantinya pun bendungan ini dapat menampung air dengan total volume tampung 32,67 juta meter kubik dan luas area genangan 365 hektare.
Jembatan Terpanjang Milik RI
Pemerintahan Jokowi juga sedang menyiapkan proyek jembatan terpanjang yakni di bagian barat Indonesia, tepatnya Jembatan Batam Bintan. Jembatan ini memiliki panjang 7 km sehingga dapat mengalahkan jembatan Suramadu yang membelah selat Madura atau menghubungkan pulau Jawa (Surabaya) dengan pulau Madura sepanjang 5,43 km.
Pada website Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, dipastikan konstruksi Jembatan Batam Bintan dimulai pada 2022. Hal itu disampaikan Gubernur Provinsi Kepri H. Ansar Ahmad kepada Kepala Staf Presiden Moeldoko saat meninjau landing point Jembatan Batam Bintan, Jumat (28/5/2021).
Pemprov Kepri juga sudah menyiapkan anggaran Rp 50 miliar untuk pembebasan lahan sekitar proyek. Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Pemprov Kepri Yodi Yantari mengatakan, terdapat 24 hektare lahan masyarakat yang akan dibebaskan.
Untuk diketahui rencana ini juga masih dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD tahun 2021 - 2026. Dari pemerintah pusat juga memastikan bahwa proyek ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Jalan Meliuk-Liuk untuk Papua
Jalan Trans Papua juga sudah dibangun Jokowi dan akan menghubungkan wilayah Marauke-Sorong sepanjang 3.462 km. Jalur yang dibangun meliuk-liuk mengikuti kontur bukit dan gunung.
Per Juli, Kementerian PUPR sudah menyelesaikan jalan tembus sepanjang 3.446 km, dengan kondisi teraspal sepanjang 1.733 km, belum teraspal 1.712 km, dan belum tembus sepanjang 16 km.
Pada tahun ini, penanangan jalan Trans Papua, yakni sepanjang 139 km dan Papua Barat 120 km meliputi pembangunan baru, pembukaan jalan dan peningkatakan struktur/pengerasan.
Selain itu, Kementerian PUPR juga sedang menyelesaikan pembangunan jalan perbatasan di Papua dengan total panjang 1.098 km, di mana telah tembus 931 km dengan kondisi teraspal sepanjang 756 km.
Pada tahun 2021, sedang dikerjakan jalan perbatasan di Papua sepanjang 34 km meliputi pembangunan baru, pembukaan jalan dan peningkatan struktur/perkerasan. Di daerah perbatasan, Kementerian PUPR membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun dengan progres 8% dengan target selesai April 2022 dan PLBN Sota yang telah selesai pada 2020, termasuk sarana pasar. (tum)